Hacker Rusia curi jadwal pribadi Obama saat bobol Gedung Putih
Keterangan ini diungkapkan sumber CNN yang mengaku bagian dari kelompok hacker tersebut.
Sebuah laporan terbaru menyebutkan jika hacker Rusia berhasil mencuri data rahasia dari gedung putih AS termasuk jadwal kegiatan presiden Barack Obama.
CNN (7/4) melansir jika sebuah sumber dari hacker Rusia yang melakukan aksi peretasan tersebut yang menyatakan jika pihaknya pada bulan Oktober tahun lalu berhasil mengakses rincian jadwal kegiatan Presiden Obama. Selain itu sumber ini juga menyebut jika kelompok hacker ini juga bertanggung jawab atas aksi peretasan ke Departemen Luar Negeri AS di bulan yang sama tahun lalu.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Namun, pihak Gedung Putih lewat Wakil Penasehat Keamanan Nasional, Ben Rhodes pada Selasa (7/4) telah memberikan tanggapan jika hacker Rusia ini memang berhasil melakukan aksi peretasan namun gagal mencuri data sensitif negara.
"Laporan ini tidak mengacu pada insiden baru, sistem yang berisi data rahasia juga masih terjaga." ungkap Ben.
Di sisi lain, FBI, Secret Service dan badan intelijen AS disebut CNN telah mengatakan jika serangan hacker Rusia ini merupakan salah satu serangan cyber yang paling canggih yang pernah diarahkan pada instansi pemerintah AS.
(mdk/dzm)