Halt the war! Kemungkinan memang bukan Anon Australia pelakunya
Ada beberapa kejanggalan yang terdapat dalam tulisan yang diunggah di Pastebin tertanda Anon AU untuk Anon Indonesia.
Tensi kembali meninggi setelah munculnya satu surat elektronik yang diunggah di Pastebin pada tanggal 14 November kemarin. Dalam surat tersebut tertulis, "Kami adalah Anon AU (Anonymous Australia)." Benarkah mereka yang membuat?
Tentu saja, dengan hadirnya pemberitahuan tersebut, banyak pihak terutama para hacker newbie (pemula) yang geram dan menuduh bahwa Anonymous Australia sudah mengangkat senjata dan menyatakan perang dengan Indonesia padahal beberapa hari sebelumnya mereka mengatakan bahwa tidak akan pernah terjadi perang antar-sesama Anonymous.
Sedikit melakukan penelitian dan pengkajian tentang struktur bahasa serta pencarian kesamaan kata yang digunakan oleh beberapa negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama, ada beberapa kejanggalan dalam surat elektronik tersebut.
Dalam tulisan di Pastebin itu, terdapat beberapa kalimat yang janggal dan terasa sangat 'berbau Indonesia.' Bahkan ketika coba coba dicocokkan dengan menggunakan beberapa penerjemah otomatis yang online atau pun offline, kata-katanya sangat mudah dimengerti.
Secara garis besar, akan ada kerancuan dan keambiguan arti kalimat ketika bahasa Inggris harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari kalimat yang dituliskan memiliki kaidah bahasa yang digunakan dalam bahasa Indonesia yaitu DM (Diterangkan-Menerangkan), sedangkan bahasa Inggris sendiri menggunakan kaidah MD (Menerangkan-Diterangkan).
Begitu juga, ketika mencoba membandingkan bahasa Inggris yang digunakan negara lain yang juga tidak memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pertama, seperti Malaysia, Bangladesh, India dan beberapa negara lain di Asia Tenggara pada khususnya, nampak terasa 'hawa Indonesia-nya' dalam tulisan tersebut.
Bahkan secara tegas dalam account OP Australia, @Op_Australia, mengatakan bahwa yang melakukan bukan mereka namun orang Indonesia sendiri.
-
Bagaimana Anonymous melakukan serangan terhadap situs web Gereja Scientology? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial. Salah satu operasi peretasan yang dilakukan Anonymous adalah peretasan terhadap berbagai situs web Gereja Scientology, yang diklaim telah melakukan penyensoran terhadap tulisan yang mengkritik Gereja tersebut, dengan melakukan serangan serangan penolakan layanan secara terdistribusi (DDoS).
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa tujuan dari aksi peretasan yang dilakukan oleh Anonymous? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Nah, dari pernyataan dan sedikit analisis tersebut, benarkah ada pihak ketiga yang sengaja ingin memperkeruh suasana? Beberapa saat lagi, merdeka.com akan mencoba mengunggah beberapa kejanggalan yang ada. So, stay tune.