Hidup kakek 74 tahun ini hancur gara-gara hoax di Facebook
Hoax bisa menghancurkan hidup korbannya di dunia nyata
Bulan Maret tahun 2014 lalu diingat oleh Kenneth Rothe, pria 74 tahun asal Australia sebagai awal dari kehancuran hidupnya. Ironisnya, penyebabnya sepele, postingan ngawur atau hoax dari seorang pengguna Facebook bernama David Scott.
David yang bekerja sebagai seorang tukang listrik dua tahun lalu membuat postingan Facebook yang mengklaim bila ada dua hotel di kawasan Nambucca, New South Wales, yang dipakai sebagai sarang pedofil. Kedua hotel itu adalah Nirvana Village dan Blue Dolphins milik Kenneth.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dituduhkan Trump Media terhadap pendiri Truth Social? Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka. Mereka dituduh membuat keputusan yang ceroboh dan merugikan, terutama terkait dengan proses merger publik perusahaan.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
"Awas pedofil:- Nambucca telah dipakai sebagai tempat relokasi 'monster-monster' ini. Blue dolphin-nirvana hotel dan restoran Indian di atasnya! ... Bus berhenti di depan hotel-hotel ini untuk anak-anak kita?" tulis David di akun Facebook-nya tahun 2014 lalu.
Akibat postingan yang dengan cepat tersebar di sosial media itu, Kenneth mulai menerima teror karena dianggap menerima pedofil di hotelnya. Bahkan dia sempat menerima ancaman pembunuhan. Kenneth dan keluarganya akhirnya terpaksa meninggalkan kota Nambucca karena kritikan pedas yang tidak pernah dia lakukan.
Kenneth sebelumnya sudah pernah menghubungi David untuk mengajukan permintaan maaf secara publik akibat klaim palsu itu. Namun David tidak mengindahkannya sampai hidup Kenneth di Nambucca benar-benar hancur.
David sendiri akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian dan baru-baru ini dinyatakan bersalah oleh pengadilan. David juga diminta membayar Rp 1,5 miliar pada Kenneth sebagai uang ganti rugi atas klaim palsunya itu.
Di sisi lain, David tetap ngeyel mengaku tidak bersalah karena merasa berhak memberi tahu publik akan informasi soal pedofil yang dia dapat. Meski akhirnya informasi itu disebut pengadilan tidak mendasar dan tanpa bukti yang jelas.
Baca juga:
4 Bahaya mengintai dari kabar hoax di dunia maya
Awas, hacker mampu ubah akun Instagram bak situs porno
6 Pro kontra berteman dengan mantan di sosial media!
Ternyata ada jasa bully akun media sosial, tarifnya Rp 10 ribu
[Video] Lucunya si Dewi, orangutan lima tahun yang bisa breakdance