Hubungkan ASEAN-Australia, Sistem Kabel Bawah Laut INDIGO 9.200 Km Siap Digunakan
AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra mengumumkan pada akhir Mei lalu bahwa sistem kabel bawah laut INDIGO telah siap digunakan oleh anggota konsorsium. Setelah penyelesaian sesuai jadwal INDIGO West (4.600 km Singapura ke Perth) dan INDIGO Central (4.600 km kabel Perth ke Sydney).
AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra mengumumkan pada akhir Mei lalu bahwa sistem kabel bawah laut INDIGO telah siap digunakan oleh anggota konsorsium. Setelah penyelesaian sesuai jadwal INDIGO West (4.600 km Singapura ke Perth) dan INDIGO Central (4.600 km kabel Perth ke Sydney), seperti dalam rilisnya pada Merdeka.com.
Dengan teknologi berbagi spektrum baru, setiap anggota konsorsium dapat secara mandiri memanfaatkan sistem kabel baru untuk meningkatkan jaringan mereka dan memungkinkan peningkatan kapasitas sesuai permintaan.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat dari kerja sama Telkomsel dan Google? Layanan RBM akan tersedia untuk pelanggan Telkomsel di Indonesia dan bagi pelanggan pemegang saham Telkomsel, Singtel, di Singapura, dengan mempertimbangkan ketersediaan perangkat yang sudah mendukung teknologi ini.
-
Bagaimana Telkomsel dan Google meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan? RCS memungkinkan pelanggan Telkomsel untuk meningkatkan layanan Short Messaging Service (SMS) dengan tingkat interaktivitas yang lebih tinggi, berbagi konten multimedia berkualitas tinggi, berpartisipasi dalam obrolan grup yang lebih dinamis, serta mencakup dukungan penuh untuk tanda terima telah dibaca dan indikator pengetikan.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
Mencakup 9.200 km, sistem kabel INDIGO akan memperkuat konektivitas antara Australia dan pasar Asia Tenggara (ASEAN) yang tumbuh cepat, serta memberikan latensi yang lebih rendah dan layanan komunikasi lebih andal. Menggunakan teknologi optik koheren saat ini, kabel dapat mendukung hingga 36 terabit per detik, setara dengan secara bersamaan streaming jutaan film per detik.
Penyelesaian sistem kabel bia tepat waktu, karena ekonomi Asia semakin didorong oleh konektivitas digital. Faktanya, permintaan bandwidth antara Asia dan Australia akan mencapai 75 Tbps pada 2025 menurut TeleGeography. Sistem kabel bawah laut INDIGO akan membantu memenuhi permintaan yang meningkat secara eksponensial untuk konektivitas langsung antara Singapura dan Australia.
Tonggak sejarah ini mengikuti pengumuman pada April 2017 bahwa konsorsium membuat perjanjian dengan Alcatel Submarine Networks untuk membangun sistem kabel INDIGO yang menghubungkan Singapura, Perth, dan Sydney dengan dua pasangan serat tambahan yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui unit cabang.
Dejan Kastelic, Chief Technology and Information Indosat Ooredoo, mengatakan Indosat Ooredoo sangat senang dengan kesiapan INDIGO. Ini akan mendiversifikasi koneksi internasional kami di seluruh Australia dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat. Melayani peningkatan permintaan lalu lintas data dan memperluas peluang bagi pelanggan kami, konsumen korporasi dan ritel.
"Ini mendukung visi kami untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka dengan menyediakan konektivitas data kelas dunia dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ujarnya.
Sementara Ashish Ahuja, Global Network Infrastructure di Google, menambahkan bagian dari investasi infrastruktur global Google untuk meningkatkan konektivitas, kami gembira bahwa INDIGO akan memungkinkan layanan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan untuk pengguna, serta meningkatkan kemampuan bisnis antara Asia Tenggara dan Australia.
Head of International Telstra Oliver Camplin-Warner mengatakan, pengembangan sistem kabel INDIGO memperkuat hubungan antara jaringan Australia kami dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat, serta memberikan konektivitas lebih cepat kepada pelanggan kami. Selain keandalan meningkat secara dramatis.
Jaringan bawah laut kami yang luas merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan internasional dan kami akan terus berinvestasi pada kapasitas tambahan untuk memenuhi permintaan data pelanggan yang meningkat dan mempertahankan kepemimpinan jaringan kami di kawasan Asia Pasifik.
CEO AARNet Chris Hancock menyatakan, “Kami mengharapkan kesiapan INDIGO. Sistem kabel ini menyediakan infrastruktur pendukung penting untuk mendukung pertumbuhan di masa depan dalam penelitian intensif data kolaboratif dan pendidikan transnasional. INDIGO adalah salah satu dari beberapa investasi yang akan memastikan bahwa Australia dan mitra kami di Asia memiliki konektivitas internasional yang mereka butuhkan untuk memberikan keunggulan dalam penelitian dan pendidikan selama beberapa dekade mendatang."
(mdk/sya)