Hujan komet jadi awal kiamat bumi?
Hujan komet diprediksi terjadi akibat sebuah bintang mendekati bumi!
Tidak ada seorang manusia pun yang bisa memprediksi terjadinya kiamat di muka bumi, namun permulaan dari kehancuran bumi sudah berhasil diprediksi oleh ilmuwan. Semua akan berawal dari mendekatnya sebuah bintang ke bumi.
Ya, menurut Dr Coryn Bailer-Jones dari Institut Max Planck di Jerman, terdapat kemungkinan hingga 90 persen sebuah bintang bernama Hip 85605 akan berada di posisi terdekat dengan tata surya kita. Hal itulah yang akan memicu terjadinya kiamat di bumi.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Bagaimana para astronom menemukan planet di luar Bima Sakti? Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
-
Kenapa Neptunus dijuluki planet biru? Sebagai objek langit yang menarik perhatian, Neptunus memiliki atmosfer yang unik.
-
Bagaimana proses penamaan planet Bumi yang akhirnya menjadi 'Bumi'? Jadi, dari bahasa Anglo-Saxon hingga tradisi Romawi dan Yunani kuno, nama "Bumi" yang digunakan hari ini telah melewati perjalanan panjang melalui sejarah dan budaya yang beragam.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
Hip 85605 diperhitungkan akan melintas di sekitar planet Neptunus. Meskipun bintang tersebut berukuran lebih kecil dari matahari, tetapi gaya dorongnya mampu melontarkan triliunan komet yang ada di sekitar planet Neptunus.
"Bintang yang akan melintas mendekati matahari kita dapat merusak kestabilan 'awan Oort' (lokasi berkumpulnya komet di luar orbit Neptunus) dan melontarkan komet-komet ke bagian dalam tata surya. Peluang hujan komet itu bertabrakan dengan bumi pun sangat besar," ujar Dr Bailer-Jones di laporannya, Daily Mail (18/12).
Walaupun terdapat kemungkinan kesalahan perhitungan tentang lintasan bintang Hip 85605, ternyata masih ada ancaman lain dari bintang kerdil 'GL 710' yang juga mempunyai peluang 90 persen mendekati tata surya.
Apabila salah satu dari bintang tersebut mendekati tata surya kita, jumlah rata-rata komet yang melintas di dekat bumi bisa meningkat pesat menjadi ratusan dalam sekejap. Ini tentu meningkatkan resiko tabrakan yang berujung pada berakhirnya kehidupan umat manusia.
Namun jangan terburu-buru khawatir dulu, sebab bintang Hip 85605 diperkirakan baru mendekati bumi dalam kurun waktu 240.000-470.000 tahun lagi. Sementara GL 710 baru akan sampai di dekat Neptunus 1,3 juta tahun lagi.
Pertanyaannya, apakah manusia masih sanggup bertahan hidup saat kedua bintang itu mendekati bumi?
(mdk/bbo)