ID-SIRTII: Website revolusi mental benar kena serangan hacker
Sayangnya, aktor di balik peretasan situs tersebut masih belum diketahui
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, Senin (24/8) kemarin baru saja meluncurkan situs revolusi mental www.revolusimental.go.id. Namun, selang beberapa lama setelah peluncuran situs tersebut tidak bisa diakses. Kabarnya, situs tersebut diretas orang yang tak bertanggung jawab.
Informasi itu, Merdeka.com dapatkan dari pengelola situs yang juga pegawai di Kementerian PMK, Achmad Gunawan. Adanya dugaan peretasan di website yang baru diluncurkan itu, dibenarkan juga oleh Ketua Umum Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), Rudi Lumanto.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
"Iya, itu benar di-deface beberapa waktu peluncuran website tersebut," ujarnya ketika dihubungi Merdeka.com, Rabu (26/8).
Namun, dirinya belum mengetahui darimana pihak yang menjahili website www.revolusimental.go.id itu. Belum diketahuinya 'aktor' peretasan itu, lantaran tidak ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak Kementerian PMK ke ID-SIRTII.
"Kita belum ikut menangani hal itu. Kalau dari kita menunggu permintaan dari pihak Kementerian PMK terlebih dahulu," kata Rudi.
Jika mengacu pada data ID-SIRTII tahun 2014, tercatat serangan cyber ke Indonesia mencapai 48,4 juta sepanjang tahun tersebut. Kebanyakan, website yang diserang adalah milik pemerintah.
Baca juga:
Anggaran bikin website revolusi mental Rp 140 M tak masuk akal
Bisnis IoT potensial di Indonesia, sayang dilewatkan
Cara jitu PANDI dan pemerintah sukseskan program sejuta domain .id
Pemerintah siapkan road map ketahanan cyber
Isu kerjasama keamanan cyber Indonesia-Amerika dibantah pemerintah