Ilmuwan Kembangkan Memori Berukuran Nano, Terkecil di Dunia!
Ilmuwan Kembangkan Memori Berukuran Nano, Terkecil di Dunia!
Dunia teknologi kini telah mencapaii titik kecanggihan baru, di mana sebuah memori terkecil di dunia berhasil dikembangkan oleh deretan peneliti. Para ilmuwan yang mengembangkannya berasal dari University of Texas.
Para peneliti menemukan bahwa dinamika fisika berperan penting dalam kemampuan penyimpanan memori padat untuk perangkat mungil ini.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian tentang dampak kecanduan gadget bagi remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Siapa yang menciptakan alat-alat canggih untuk memudahkan kehidupan manusia? Terbukti, sampai sekarang, manusia modern sangat pandai membuat alat-alat yang canggih untuk memudahkan hidup mereka.
-
Apa yang bisa dibedakan dengan alat baru ini? Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen. Delapan negara itu yakni; Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.
Penelitian terbaru ini dilandaskan pada temuan dua tahun lalu, ketika para peneliti membuat perangkat penyimpanan memori tertipis.
Kali ini para peneliti mengurangi ukuran memori secara drastis dengan cara menyusutkan luas penampang menjadi satu nanometer persegi saja.
Prinsipfisika yang mengemas kemampuan penyimpanan memori padat ke dalam perangkat ini memungkinkan kemampuan untuk membuatnya jauh lebih kecil. Lubang pada material menjadi kunci yang membuka kemampuan penyimpanan memori kepadatan tinggi.
"Ketika satu atom logam tambahan masuk ke dalam lubang berskala nano itu dan mengisinya, ia memberikan sebagian konduktivitasnya ke dalam material, dan ini mengarah pada perubahan atau efek memori," kata Deji Akinwande, profesor di Department of Electrical and Computer Engineering dikutip Eurekalert via Tekno Liputan6.com.
Molibdenum Disulfida
Penelitian ini melibatkan penggunaan material molibdenum disulfida - juga dikenal sebagai MoS2 - sebagai bahan nano utama. Namun, para peneliti meyakini bahwa temuan ini juga dapat diterapkan pada ratusan bahan atom tipis lainnya.
Membuat chip dan komponen yang lebih kecil juga berdampak pada performa dan kenyamanan. Dengan prosesor lebih kecil, komputer dan telepon dapat dibuat menjadi lebih ringkat (compact). Selain itu, mengecilkan ukuran chip juga mengurangi kebutuhan energi dan meningkatkan kapasitas. Itu berarti perangkat akan menjadi lebih cepat dan lebih pintar, tetapi membutuhkan lebih sedikit daya untuk beroperasi.
"Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini membuka jalan untuk mengembangkan aplikasi generasi masa depan yang menarik bagi Departemen Pertahanan, seperti penyimpanan ultrapadat, sistem komputasi neuromorfik, sistem komunikasi frekuensi radio dan banyak lagi," kata Pani Varanasi, program manajer Kantor Riset Angkatan Darat AS, yang mendanai penelitian tersebut.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat