Ilmuwan Kembangkan Teknologi Pemindai Retina, Mampu Deteksi Autisme Dini
Ilmuwan Kembangkan Teknologi Pemindai Retina, Mampu Deteksi Autisme Dini
Sebuah penemuan revolusioner ditemukan oleh para ilmuwan di Hong Kong. Hal ini dikarenakan ia dapat memindai retina anak berusia enam tahun untuk mendeteksi autisme dini, atau risikonya. Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.
Mengutip laman New York Post via Tekno Liputan6.com, alat pemindai retina itu diharapkan dapat jadi perangkat komersial tahun ini.
-
Bagaimana cara menangani anak yang mengalami autisme? “Biasanya pada anak autis kita enggak mencari pasti penyebabnya. Pemeriksaan darah, CT Scan, biasanya tidak kita lakukan, kita langsung masuk ke intervensi untuk penanganannya,” katanya.
-
Apa yang bisa menjadi salah satu tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
-
Apa itu Autisme? Autisme merupakan kelompok gangguan spektrum yang mempengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku individu. Autism Spectrum Disorder (ASD) mencakup berbagai tingkat keparahan, mulai dari autisme ringan hingga berat.
-
Bagaimana cara menangani anak autis? Menurutnya, penanganan yang diberikan pun harus sesuai dengan kondisi masalah, usia, dan kebutuhan. Dia mencontohkan, untuk anak autis dengan tipikal anak yang masih belum bisa duduk tenang, belum bisa bicara, dan tantrum, kemungkinan anak itu ada masalah di sensoriknya, dan dapat diberikan terapi sensory.
-
Bagaimana orang dengan autisme berinteraksi dengan dunia? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
"Pemindaian mata retina dapat membantu meningkatkan deteksi dini (autisme) dan hasil pengobatan untuk anak-anak," kata Benny Zee, seorang profesor di Chinese University of Hong Kong.
Ia menilai pentingnya memulai intervensi dini karena mereka masih masa pertumbuhan dan berkembang. Jadi, peluang suksesnya (cegah autis) lebih besar.
Alat pemindaian retina yang dikembangkan Zee menggunakan metode kamera resolusi tinggi dengan perangkat lunak komputer baru yang menganalisis kombinasi faktor, termasuk lapisan serat dan pembuluh darah di mata.
"Teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko autisme sehingga bisa memasukkan mereka ke dalam program pengobatan lebih cepat," klaimnya.
Menguji 70 Anak
70 anak telah diuji menggunakan teknologi ini, 46 di antaranya anak dengan autisme dan 24 lainnya masuk dalam kelompok pemantauan.
Teknologi tersebut mampu mengidentifikasi anak-anak dengan autisme hingga 95,7 persen. Usia rata-rata yang diuji adalah 13 tahun, dengan yang termuda enam tahun.
Zee mengatakan kepada Reuters bahwa penelitiannya dimaksudkan sebagai alat tambahan untuk penilaian oleh profesional perawatan kesehatan berlisensi.
Temuan Zee sendiri telah dipublikasikan di jurnal medis EClinicalMedicine.
Sambutan Spesialis Autisme
Spesialis autisme menyambut baik temuannya, namun mereka menilai masih ada stigma yang besar, di mana orangtua sering tak percaya bahwa anak-anak mereka memiliki autisme, bahkan ketika ada tanda-tanda yang jelas.
"Sering kali, orangtua awalnya akan menyangkal," kata Dr Caleb Knight, yang menjalankan pusat terapi autisme swasta.
"Jika kamu menjalani tes medis atau penanda biologis seperti ini, hal itu dapat memfasilitasi orangtua untuk tidak menyangkal dalam waktu yang lebih lama dan oleh karena itu anak akan mendapatkan perawatan lebih cepat," sambungnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar