Ilmuwan Menduga Alien Tidak Mampu Melakukan Perjalanan Antariksa seperti Manusia, Ini Buktinya
Berdasarkan hasil riset ilmuwan, ada kemungkinan memang alien sulit melakukan perjalanan antariksa seperti manusia.
Berdasarkan hasil riset ilmuwan, ada kemungkinan memang alien sulit melakukan perjalanan antariksa seperti manusia.
Ilmuwan Menduga Alien Tidak Mampu Melakukan Perjalanan Antariksa seperti Manusia, Ini Buktinya
Meskipun konsep tentang UFO dan piring terbang sering diidentikkan dengan fiksi ilmiah, realitasnya mungkin jauh berbeda.
Menurut sebuah studi terbaru, pembatasan fisik yang ada di beberapa planet dapat membuat konsep perjalanan antariksa menjadi hampir tidak mungkin dilakukan.
Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
-
Kenapa Alien sulit melakukan perjalanan antar planet? Sebuah teori baru mencoba menjelaskan mengapa alien di planet lain tidak bisa menjelajah alam semesta atau di tata surya mereka sendiri: mereka mungkin terjebak di planet mereka sendiri, tidak bisa keluar dari atmosfernya.
-
Bagaimana caranya alien bisa keluar dari planetnya? Untuk pergi dari planet kita sendiri, Bumi, kita harus mampu bergerak dengan kecepatan 11 kilometer per detik atau 40,2 kilometer per jam. Itulah kecepatan yang kita butuhkan. Dengan begitu maka kita butuh banyak sekali bahan bakar untuk meninggalkan planet kita, belum lagi jika kita membawa barang bawaan.
-
Apa yang membuat alien sulit untuk melakukan perjalanan ruang angkasa? Dikutip dari IFL Science, teori baru ini menyatakan ada kemungkinan alien harus menghadapi gravitasi yang sangat kuat dibanding kita sehingga mereka tidak bisa meninggalkan planetnya sama sekali.
-
Dimana tengkorak yang berbentuk mirip alien ditemukan? Ketiga tengkorak ini ditemukan di lubang pemakaman situs arkeologis Hermanov di Kroasia pada tahun 2013.
-
Bagaimana Batu Alien bisa sampai di tempatnya sekarang? Karena posisi Kali Gendol di sana sedikit menikung, diperkirakan batu terlempar dari jalur sungai.
-
Di mana mayat alien itu ditemukan? Dilansir dari laman the Independent, Maussan mengatakan mayat itu berusia lebih dari 1.800 tahun dan ditemukan terkubur di suatu daerah di Cusco, antara Kota Palpa dan Nazca, Peru pada 2017.
Bagian penting dari penelitian tersebut menyoroti kecepatan lepas planet dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kemungkinan sebuah peradaban untuk melakukan perjalanan antariksa.
Sebagian besar planet super-bumi yang dianggap sebagai kandidat potensial untuk mendukung kehidupan alien memiliki massa dan gravitasi yang jauh lebih besar daripada bumi.
Diketahui bahwa bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 40.000 kilometer per jam yang berarti roket harus mencapai kecepatan tersebut agar bisa melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi.
Namun, dengan ukuran yang lebih besar, planet super-bumi kemungkinan memiliki kecepatan lepas yang jauh lebih tinggi, menjadikan konsep perjalanan antariksa menjadi sangat sulit untuk direalisasikan.
“Oleh karena itu, bisa jadi spesies cerdas di planet-planet ini tidak akan pernah bisa melakukan perjalanan ke luar angkasa karena ketidakmungkinan fisiknya,”
Elio Quiroga, penulis studi dan profesor di Universidad del Atlántico Medio di Spanyol.
Penemuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang kemungkinan keberadaan kehidupan asing di luar angkasa dan sejauh mana peradaban di planet lain dapat berkembang dan bereksplorasi.