Indonesia ingin gelar Konferensi Internet Sekuriti Dunia
Hal ini disampaikan Menkominfo Rudiantara pada plenary GCCS di Den Haag Belanda yang dihadiri 100 negara lebih.
Menkominfo Rudiantara menyatakan tertarik menggelar acara Global Conference Cyberspace (GCCS) di Indonesia pada 2017.
Ini disampaikan oleh Chief RA, panggilan Rudiantara pada plenary GCCS di Den Haag Belanda yang dihadiri 100 negara lebih, Kamis (16/4/15).
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa Kominfo gencar memberantas judi online? Yang lebih memprihatinkan lagi adalah menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih dari 1.000 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beserta sekretariat jenderalnya terlibat transaksi judi online.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
Pelaksanaan itu sebagai bagian untuk mempertahankan semangat Den Haag dalam rangka internet security dunia di Indonesia. Pengalaman melaksanakan event internasional di Indonesia dengan animo yang massif menjadi bagian penting yang perlu dipertimbangkan para petinggi GCCS. Waktu dua tahun dan dukungan dari multistakeholder adalah modal penting sukses pelaksanaan ke depan.
Kecuali sebagai tuan rumah, secara spesifik dalam konteks cybersecurity internasional Indonesia sepakat pendekatan bersama PBB namun dengan melibatkan multistakeholder internet seperti semangat Inklusiveness (terbuka).
Pada acara opening session, perwakilan dari negara-negara menyampaikan ekspektasinya tentang GCCS dan concern masing-masing. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian Indonesia. Pertama tentang cybersecurity khas Indonesia dengan bentuk model panel. Seperti yang sudah dilakukan dengan panel filtering kasus situs yang diduga radikal.
Dalam kesempatan itu Rudiantara juga menyatakan ketertarikan Indonesia sebagai tuan rumah GCCS2017. Ketika menyampaikan ketertarikan Indonesia sebagai tuan rumah GCCS2017, sontak applause pun datang dari para peserta plenary GCCS.
Diharapkan nantinya dengan menjadi tuan rumah gelaran ini bisa berdampak terhadap keamanan internet di Indonesia yang semakin baik. Deputy Menkopolhukam Agus Barnas mendukung sepenuhnya apa yang disampaikan Rudiantara. "Dampak positifnya akan besar bila kita jadi tuan rumah GCCS," katanya.
Ketua Umum APJII, Semuel A Pangerapan menyatakan apresiasi pidato Menkominfo di forum internasional tersebut. Soal menjadi tuan rumah GCCS, Sammy yang berpengalaman menggelar IGF2013 menyatakan sangat mendukung bahkan APJII siap kerjasama dengan Kemenkominfo, Deplu, Polhukam, dan Civil Society lain mewujudkan cita-cita Rudiantara tersebut. Nantinya kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah GCCS2017 tinggal ditindaklanjuti ke board dari GCCS.
Selain itu, Indonesia kata Rudiantara siap bekerjasama dengan dunia internasional dalam rangka global justice menghadapi ancaman internet dunia.
(mdk/dzm)