Ini 10 hujan meteor terindah yang hiasi langit bumi selama 2016 [1]
Deretan hujan meteor ini mempunyai keunikan tersendiri yang tidak tergantikan
Di awal tahun 2016 ini, warga Bumi disambut dengan hujan meteor Quadrantids. Sayang, hujan meteor ini bertahan beberapa jam saja di hari Senin lalu.
Namun, bila Anda melewatkan hujan meteor Quadrantids jangan terlalu kecewa, sebab sepanjang tahun 2016 ada banyak hujan meteor indah nan populer yang siap memanjakan mata. Terhitung sejak bulan April nanti, nyaris setiap bulan ada hujan meteor yang menghiasi langit Bumi. Apa saja mereka?
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Apa itu hujan meteor Geminid? Hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbesar yang terjadi setiap tahun pada pertengahan Desember.Fenomena ini berasal dari sisa debu dan puing-puing dari objek bernama 3200 Phaethon yang menjadi asal usul hujan meteor ini. Phaethon sendiri dianggap sebagai "asteroid hampir" atau "komet berkarang".
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
-
Apa itu hujan meteor Perseid? Hujan meteor Perseid adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika Bumi melewati jejak debu komet Swift-Tuttle.
-
Apa yang menyebabkan hujan meteor terjadi? Hujan meteor sendiri merupakan fenomena yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit dari komet atau asteroid dan menabrak partikel-partikel kecil yang ditinggalkan oleh objek tersebut.
Lyrid - 22-23 April
Selama masa puncak, hujan meteor ini biasanya dihiasi oleh 20 meteor per jamnya. Meteor-meteor itu adalah sisa dari komet C/1861 G1 Thatcher yang ditemukan tahun 1861. Tak salah bila Lyrid kerap disebut sebagai hujan meteor paling tua yang diketahui oleh manusia.
Nama Lyrid sendiri diambil dari gugusan bintang Lyra, dekat bintang Vega, yang terlihat sebagai sumber hujan meteor Lyrid. Biasanya hujan meteor Lyrid terjadi tahunan di tanggal 16-25 April.
Menariknya, hujan meteor ini biasanya meninggalkan bekas seperti debu luar angkasa indah yang baru akan hilang dalam hitungan jam. Namun tahun ini debu itu diprediksi tidak akan terlihat akibat sinar bulan.
Eta Aquarid - 6-7 Mei
Setiap tahunnya, hujan meteor Eta Aquarid biasa terjadi dari tanggal 19 April-28 Mei, dan tahun ini mencapai puncaknya di tanggal 6-7 Mei. Mengingat tahun ini puncak Eta Aquarid terjadi bersamaan dengan bulan baru, maka dipastikan banyak orang di belahan Bumi bagian selatan dan utara bisa melihatnya dengan jelas. Bahkan, tiap jamnya bisa melintas 30-60 meteor.
Hujan meteor Eta Aquarid sendiri terjadi akibat bekas komet Halley, salah satu komet paling terkenal dalam sejarah manusia. Saat menonton hujan meteor ini paling baik sekitar subuh, atau tepat sebelum matahari terbit.
Delta Aquarid - 28-29 Juli
Hujan meteor ini terjadi berkat komet Marsden dan Kracht yang biasanya mempunyai 20 meteor jatuh per jamnya. Delta Aquaris dapat dilihat dengan cukup jelas dari belahan bumi bagian selatan dan belahan Bumi bagian utara dekat garis khatulistiwa.
Nama 'Delta Aquarid' dipilih karena hujan meteor ini seolah-olah terlihat muncul dari gugusan bintang Aquarius. Tepatnya di dekat bintang Delta di gugusan itu.
Untuk melihat Delta Aquarid tahun ini harus sedikit bersabar, karena sinar bulan kemungkinan besar akan menutupi banyak hujan meteor yang ada.
Perseid - 12-13 Agustus
Siapa yang tidak kenal hujan meteor Perseid? Nyaris tiap tahun hujan meteor ini selalu jadi buruan pecinta astronomi. Nah, tahun ini selama 12-13 Agustus, Perseid diperkirakan bisa dihiasi 60 meteor dalam satu jam. Jam yang pas untuk melihatnya adalah tengah malam.
Hujan meteor Perseid dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1862. Komet yang ditemukan tahun 1862 itu mengelilingi matahari setiap 130 tahun sekali. Nah, di setiap pertengahan tahun, Bumi melintasi orbit alias lintasan komet ini. Sisa material komet yang berupa batuan bisa tertarik gaya gravitasi Bumi, alhasil, munculah hujan meteor Perseid.
Nama Perseid sendiri diambil dari nama rasi bintang Perseus. Mengapa? Sebab, saat fenomena itu terjadi, hujan meteor seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.
Draconid - 7 Oktober
Hujan meteor Draconid kerap dikenal sebagai Giacobinid, salah satu dari dua hujan meteor indah yang setiap tahunnya menghiasi langit di bulan Oktober. Uniknya, waktu mengamati Draconid sangat tidak wajar, yakni tidak biasa di sore hari, bukannya pagi seperti kebanyakan hujan meteor lain.
Draconid muncul setiap tahun dari 06-10 Oktober dan puncaknya tahun ini terjadi pada malam ke-7 di mana hujan meteor ini bisa menghasilkan 10 meteor per jam .
Nama 'Draconid' didapat dari konstelasi Draco 'Sang Naga'. Hujan meteor ini terlihat saat Bumi melewati puing-puing debu yang ditinggalkan oleh komet 21P/Giacobini-Zinner.
(mdk/bbo)