Ini Alasan Indosat dan NVIDIA Bangun Pusat Pengembangan AI di Solo Senilai Rp 3 Triliun
Indosat Ooredoo Hutchison dengan NVIDIA akan membangun pusat pengembangan AI di Solo.
Indosat Ooredoo Hutchison dengan NVIDIA akan membangun pusat pengembangan AI di Solo.
Ini Alasan Indosat dan NVIDIA Bangun Pusat Pengembangan AI di Solo Senilai Rp 3 Triliun
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah menjalin kerja sama dengan raksasa teknologi NVIDIA untuk membangun pusat pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Dari semua daerah di Indonesia, Kota Solo/Surakarta terpilih menjadi lokasi pembangunan pusat AI tersebut.
- Ilmuwan ungkap Sesama Gajah Ternyata Punya Nama Masing-masing
- Nvidia Dirikan Sekolah AI Senilai Rp3 Triliun di Solo, Gibran: Dibangun Akhir 2024
- MBT dan Ruijie Networks Indonesia Bekerja Sama untuk Menghadirkan Solusi Jaringan Berbasis AI
- Perkenalkan Gr00t, Teknologi Besutan NVIDIA yang Bisa Bikin Robot Punya Perilaku Persis Manusia
Senior Vice President Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang, memberi tahu bahwa setidaknya ada tiga alasan mengapa Solo dipilih sebagai pusat AI Indosat dan Nvidia. Tiga faktor tersebut adalah kultur/budaya, kekuatan adaptasi, dan dukungan pemerintah Kota Solo yang kuat.
"Culture-nya strong. Kalau misalnya budayanya kuat, berarti, kan, etos kerjanya tinggi juga, gitu, ya. Ini SDM untuk AI ready, untuk kerja. Habis belajar, ya harus bisa siap kerja, dong. Itu, kan, yang pertama harus ada culture-nya,"
Steve saat ditemui di kantor Indosat Marvelous Xperience Center, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
Selain itu, Steve juga mengatakan bahwa banyaknya perguruan tinggi yang ada di Kota Solo juga menjadi faktor yang baik untuk mendukung suksesnya pusat pengembangan AI tersebut.
Ia menyebut bahwa perguruan tinggi dapat menjadi ekosistem pendahulu yang baik.
"Misalnya ada research yang dibutuhkan, itu bisa kolaborasi dengan universitas-universitas yang dekat," jelas Steve.
Mengenai faktor ketiga, yaitu dukungan dari pemerintah kota Solo, Steve juga menyebutkan contoh konkret dari dukungan tersebut, yaitu pemberian Solo Technopark sebagai tempat pembangunan pusat pengembangan AI oleh pemerintah kota Solo.
Terakhir, Steve mengaku bahwa pemilihan kota Solo bukanlah merupakan tanggung jawab pihak Indosat saja.
Ia menyebut bahwa hal itu juga ditentukan lewat koordinasi bersama NVIDIA dan pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) serta pemerintah kota Solo.
"Solo juga jadi keputusan dari bersama, ya. Keputusan kolektif tadi untuk menjadikan [pusat pengembangan AI Solo] sebagai centre of cxcellence AI di Indonesia," ucap Steve.
Ia menyebut bahwa nilai investasi yang dilakukan adalah sebesar USD 200 juta atau Rp3 triliun.
Ketika ditanyai mengenai kapan proyek pembangunan pusat AI akan terealisasi, Steve belum bisa memastikan waktunya. Ia memiliki harapan bahwa proyek tersebut akan terealisasi di tahun 2024 ini.