Ini cara hacker China lolos dari kejaran penegak hukum
Mereka memanfaatkan komputer lain agar tak bisa ditangkap.
Serangkaian serangan hacker yang diduga berasal dari China memakan korban yang sedikit aneh. Pasalnya, mereka yang diganggu adalah jaringan restoran pizza, klinik medis, hingga sinagog dan universitas.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (5/9), hal ini diketahui dari sebuah laporan yang dikirim oleh peneliti keamanan cyber China. Diketahui, hacker China menyerang bisnis dan institusi tersebut bukan untuk mengacak-acak atau mengambil datanya. Namun, mereka menguasai komputer yang ada di sana untuk dijadikan tameng guna melakukan serangan ke perusahaan yang lebih besar.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Dengan melakukan kamuflase ini, hacker tentu memiliki keleluasaan untuk menghindari kejaran software keamanan yang memblokir akses internet mencurigakan dari China. Selain itu, hal ini juga mempersulit pihak berwajib yang ingin melacak sumber serangan.
Pernah, ada sebuah kasus hacking yang dilakukan terhadap sebuah perusahaan besar. Setelah dilacak, ternyata sumber serangan tersebut berasal dari sebuah komputer milik gereja di Florida.
"Ini seperti seseorang yang bersembunyi di belakang mobil ketika terjadi kekacauan," kata Albano, peneliti dari Mandiant.
Selama ini sendiri China memang dianggap sebagai sumber serangan hacker terbesar dunia. Tercatat, hacker China menyerang beberapa perusahaan besar untuk dicuri datanya yang kemudian digunakan untuk memeras perusahaan tersebut.