Ini daftar pemenang startup weekend Jakarta 2016
Acara ini dihadiri oleh 60 peserta, serta belasan mentor yang berasal dari praktisi dan pelaku startup top di Indonesia.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Dengan jumlah populasi sebanyak 250 juta orang, boleh dibilang jumlah technopreneur di Indonesia masih sangat minim. Tercatat bahwa baru ada 1.56 persen technopreneur dari total keseluruhan populasi masyarakat Indonesia.
Untuk mendorong lebih banyak wirausaha di bidang teknologi, pada tanggal 2 sampai 4 September 2016 KIBAR menghadirkan Startup Weekend Jakarta, sebuah gerakan global yang menginspirasi, mengedukasi, dan memberdayakan individu serta komunitas lokal untuk belajar membuat startup mereka sendiri. Ajang ini mempertemukan developer, desainer, marketer, product manager, serta orang-orang yang memiliki talenta di berbagai bidang untuk bertukar pikiran dan ide, membentuk tim, membangun produk, dan meluncurkan sebuah startup pada akhir pekan.
Acara yang diadakan di Conclave, Jakarta Selatan ini dihadiri oleh 60 peserta, serta belasan mentor yang berasal dari praktisi dan pelaku ekosistem startup di Indonesia, di antaranya Alamanda Shantika VP of Product, GO-JEK; Ivan Chen, CEO Antarupa; Mario Nicolas Product Manager, Path; Pandu Truhandito, Client Solutions Manager, Facebook; Raditya Pramana, Investmen Manager, Venturra Capital dan Thomas Diong, Chief Product & Data Officer, Sales Stock. Saat sesi mentoring, Alamanda Shantika menuturkan jika dalam membangun sebuah startup hal terpenting adalah memvalidasi ide yang dimiliki.
"Sebelum menciptakan sebuah aplikasi yang besar, hal kecil yang harus dipikirkan adalah bagaimana flow bisa bekerja di lapangan. Bagaimana respon masyarakat atau konsumen terhadap ide kita. Jika memang ada sambutan baik, barulah tugas para startup founder untuk menciptakan aplikasi yang bisa menjalankan flow secara otomatis," papar Alamanda Shantika.
Selama 54 jam, para peserta Startup Weekend Jakarta menjalani berbagai pelatihan dan konsultasi dengan mentor seputar product development, validasi ide, business model, strategi marketing, hingga pengembangan prototipe produk. Di hari pertama, para peserta membentuk 12 tim yang kemudian melakukan pitching final di hari terakhir.
Ide dan prototipe produk mereka kemudian dipresentasikan di hadapan dewan juri yang terdiri dari Budi Setyarso, Redaktur Pelaksana Tempo; Herbet Ang, President Director, Acer Indonesia; Jaka Susanta, Senior Business Expert; Telkomsel Prami Rachmiadi, CMO Online, Emtek & KMK; Shinto Nugroho, Head of Public Policy and Government Relations, Google.
Setelah melewati proses penjurian, terpilihlah empat juara yang memiliki ide terbaik. Berikut daftar juara Startup Weekend Jakarta 2016 yang diterima Merdeka.com melalui keterangan resmi, Selasa (06/09):
Happy Testing (Juara Pertama)
Merupakan platform yang menjembatani perusahaan dengan konsumen untuk menguji aplikasi dan dapat feedback secara instan.
Artology (Juara Kedua)
Merupakan marketplace yang mempertemukan pelukis dan pembeli dengan mudah. Pembeli bisa mencari pelukis yang sesuai dengan kualifikasi dan kriteria.
CS Hourly (Juara Ketiga)
Menyediakan talent pool ke perusahaan yang membutuhkan tenaga customer service pada jam-jam tertentu.
Echoducation (Juara Favorit)
Platform yang menghubungkan orang tua dan murid dengan institusi pendidikan formal dan informal agar orang tua bisa mendapatkan lembaga pendidikan yang tepat untuk buah hati.
Baca juga:
City Care, platform terbuka dari Indosat untuk wujudkan Smart City
Pertumbuhan layanan OTT di Indonesia akan terus meningkat
Anak usaha Bank Mandiri gelontorkan Rp 200 miliar untuk startup
Amvesindo dan Singapura gagas Dewan Modal Ventura ASEAN
GO-PAY targetkan sektor informal dan UKM
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.