Ini lensa kontak masa depan, bisa 'auto-fokus' dan lihat dalam gelap
Lensa ini digerakkan oleh tenaga surya, dan digunakan untuk penderita presbiopi.
Jika Anda adalah salah satu dari jutaan orang yang tergantung dengan kacamata untuk membantu penglihatan Anda sehari-hari, dan sudah lelah untuk menggunakan kacamata, mungkin lensa kontak adalah pilihan terakhir Anda.
Kita mungkin sering mendengar tentang kacamata pintar, punya banyak fitur di samping untuk membantu penglihatan saja. Kini, lensa kontak juga akan secanggih itu, bahkan akan jauh lebih canggih.
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian tentang dampak kecanduan gadget bagi remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Apa yang bisa dibedakan dengan alat baru ini? Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen. Delapan negara itu yakni; Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
Dilansir dari Daily Mail (15/3) sebuah lensa kontak yang dikembangkan oleh Dr. Hongrui Jiang dari University of Winconsin ini, adalah sebuah lensa yang dapat secara otomatis memfokuskan pandangan dalam kecepatan hanya dalam hitungan mili detik. Lensa kontak ini dibuat dengan tujuan untuk memberi pandangan yang sempurna bagi mereka sudah berusia senja, di mana mereka sudah mengalami presbiopi.
Presbiopi sendiri adalah ketidak mampuan lensa mata untuk berakomodasi karena sudah melemah. Hal ini memang menyebabkan sulitnya memfokuskan objek pandangan di jarak dekat maupun jauh. Menurut Dr. Jiang, Hal ini menjangkit triliunan orang di seluruh dunia, di mana separuh dari mereka tidak mendapatkan pertolongan terhadap hal tersebut.
Opsi pertolongan yang selama ini ada, yakni kacamata, lensa kontak, serta operasi, ketiganya memiliki resiko, yakni hilangnya sensitifitas mata terhadap kontras dan warna, serta berkurangnya kemampuan untuk melihat di malam hari.
Berdasarkan dari keresahan ini, Dr Jiang ingin menciptakan lensa kontak yang dapat secara kontinyu bisa menyesuaikan fokus objek berdasarkan lensa dan kornea pemakai. Sang dokter membuat ini dengan menggunakan komputer bertenaga surya dan sirkuit elektronik mikro yang tersimpan di bawah bahan lensa kontak pada umumnya.
Komputer dan sirkuit elektronik inilah yang betugas mengubah bentuk dari lensa, sesuai dengan seberapa jauh objek yang dilihat oleh pengguna.
Tim dari Dr. Jiang sangat memfokuskan pada desain dari sensor gambar yang harus sangat kecil dan mampu mendapatkan gambar dari kondisi gelap sekalipun. Sehingga, sensor gambar ini akan dibuat sangat peka dengan cahaya.
Dr Jiang mendasari model lensa kontak yang dibuatnya dari ikan elephant nose, di mana sang dokter meniru struktur dari mata ikan tropis tersebut ke lensa kontaknya. Ikan ini juga mampu melihat di kegelapan, di mana ikan nocturnal ini berenang di sungai yang penuh lumpur. Retina mata si ikan juga mampu mendeteksi datangnya predator dari balik padatnya lumpur.
Mendapat inspirasi dari alam, lensa kontak ini juga akan terdiri dari 'pengumpul cahaya,' terbuat dari sebuah benda sangat kecil yang berbentuk seperti cangkir, yang dilapisi oleh bahan alumunium yang reflektif. Alat inilah yang membuat cahaya dapat secara otomatis terfokus oleh bagian-bagiannya yang reflektif.
Sementara kekuatan untuk mengubah fokus dari lensa, didapat dari sumber tenaga surya yang bentuknya sangat-sangat kecil. Sumber tenaga ini akan menangkap elektron dari cahaya matahari dan seketika mengubahnya menjadi aru listrik. Sumber tenaga ini juga dapat menyimpan energi dalam sebuah jaringan yang berukuran nano.
Lensa ini mempunyai kemampuan yang luar biasa, yakni bisa memfokuskan ke objek yang berukuran hingga 20 mikrometer, atau seukuran rambut manusia.
Meski konsepnya sudah terlihat sempurna, tim dari Dr. Jiang masih panjang jalannya untuk mendapat model yang sempurna. Meski demikian, mereka optimis bahwa komponen tenaga surya yang mereka kembangkan cukup untuk menggerakkan lensanya. Untuk saat ini, komponen tersebut belum cukup kecil untuk jadi benda yang bisa masuk ke mata seseorang.
Dr. Jiang memperkirakan, lensa kontak ini akan bisa dijual secara komersil dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Baca juga:
TImelooper, aplikasi virtual reality yang bisa jelajahi masa lalu
7 Bentuk kencan masa depan, ketika dunia sudah dikuasai teknologi
Dengan pemindai sidik jari, Oppo R9 mampu unlock dalam 0,2 detik
Canggih, proyektor ini mampu ubah bidang datar jadi layar interaktif
Teaser terbaru Huawei P9: konfirmasi dual-camera dari Leica
SONY Concept N: headphone futuristik yang tak butuh sentuh telinga