Ini narkoba paling berbahaya di dunia, sampai dijuluki napas setan!
Puluhan ribu kasus kriminal terjadi tiap tahun akibat narkoba satu ini
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), kecubung atau Daura metel adalah salah satu tanaman yang memiliki efek layaknya narkoba dan sangat disarankan untuk tidak disalahgunakan. Terlebih tanaman berbunga mirip terompet ini banyak terdapat di Indonesia.
Namun, tahu kah Anda bila ada spesies lain kecubung yang dapat menghasilkan narkoba paling berbahaya di dunia? Narkoba itu bernama Burundanga/Scopolamine, dan banyak orang menyebutnya 'napas setan'.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
Dari mana Burundanga berasal?
Burundanga dibuat dari tanaman berbunga terompet mirip kecubung, yakni Borrachero (Brugmansia alba). Tanaman ini banyak terdapat di Amerika Tengah, tepatnya di Kolombia dan Venezuela.
Burundanga sebenarnya termasuk narkoba langka di Kolombia, meskipun tanaman Borrachero banyak tumbuh liar di pemukiman penduduk. Sebab tidak sembarang orang bisa membuat zat adiktif ini langsung dari biji tanaman Borrachero.
Awalnya cuma obat mabuk darat
Burundanga atau dalam dunia medis disebut Scopolamine pada dasarnya adalah obat antikolinergik. Obat berbentuk mirip kokain (serbuk) ini bekerja memblokir sistem saraf pengirim rangsangan atau informasi ke bagian telinga dalam yang mengontrol keseimbangan.
Oleh karena itu, Scopolamine banyak dipakai sebagai obat mabuk darat dengan dosis sangat rendah. Di beberapa kasus, obat ini juga dipakai sebagai obat sampingan penderita kanker untuk mencegah muntah pasca kemoterapi. Akan tetapi di negara-negara Amerika Tengah itu, Scopolamine disalahgunakan oleh pelaku kriminal.
Burundanga ubah manusia jadi zombie
Burundanga dapat menimbulkan halusinasi hebat dalam waktu singkat. Hanya dengan meniupkan Burundanga ke wajah seseorang dapat membuatnya langsung mabuk. Tapi dalam jumlah 1 gram, Burundanga dapat menyebabkan over dosis yang berujung pada serangan jantung dan kematian.
Bagi penduduk Bogota, ibukota Kolombia, Burundanga diibaratkan mampu mengubah manusia menjadi zombie. Menghirup sedikit saja Burundanga membuat kesadaran penggunanya hilang. Uniknya, pengguna tadi dari luar nampak normal, tidak terlihat seperti seseorang yang sedang mabuk narkoba.
Bahayanya, si pengguna tadi dapat disuruh melakukan apapun oleh orang lain, layaknya dihipnotis. Setelah efek Burundanga hilang, mereka tidak akan ingat apa yang telah mereka lakukan selama mabuk.
Di video dekomenter Vice, salah satu korban Burundanga mengaku bila narkoba ini 'merampok' kesadaran manusia, menyisakan alam bawah sadar yang dapat dikontrol orang lain.
Senjata pembunuh masa lalu sampai alat introgasi CIA
Dari legenda yang ada, suku-suku asli Kolombia sejak lama diketahui menggunakan Burundanga untuk membunuh. Kisahnya, apabila ada Kepala Suku yang meninggal, secara otomatis seluruh istrinya harus ikut mati menemani sang suami.
Untuk melakukan hal itu, dukun suku tersebut akan memberikan Burundanga pada istri-istri Kepala Suku. Setelah sudah mabuk, mereka langsung disuruh masuk ke liang lahat dan akhirnya dikubur hidup-hidup.
Ironisnya, di era modern ini Burundanga masih dipakai untuk melakukan hal-hal keji, terutama untuk pencurian. Modusnya adalah memasukkan Burundanga pada minuman korban. Bahkan ada penjahat yang berpura-pura menanyakan alamat, dan mengoleskan Burundanga pada kertas alamat agar bisa terhirup oleh korban. Lembaga penelitian Amerika Serikat mencatat tiap tahunnya ada 50.000 kasus berkaitan dengan Burundanga.
Sebelumnya di era Perang Dingin, badan intelijen Amerika, CIA, juga diklaim menggunakan Burundanga saat menginterogasi seseorang. Dalam kasus ini Burundanga difungsikan sebagai obat kejujuran yang dapat membuat siapa saja mengakui hal-hal yang telah dilakukan.
*) Dari berbagai sumber
(mdk/bbo)