Ini Perbedaan Siaran TV Digital dengan TV Analog
Siaran televisi (tv) analog akan dihentikan dengan hitung mundur mulai malam Rabu (2/11), yang menandakan beralihnya siaran tv analog ke digital.
Siaran televisi (tv) analog akan dihentikan dengan hitung mundur mulai malam Rabu (2/11), yang menandakan beralihnya siaran tv analog ke digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan perbedaan antara siaran tv digital dengan tv analog dalam Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan Bantuan STB Kementerian Kominfo RI bersama Komisi I DPR RI di YouTube.
-
Bagaimana sistem peringatan dini bencana melalui TV digital bekerja? Sistem ini juga menyajikan informasi secara langsung dari otoritas deteksi dini bencana dan akan ditampilkan di layar televisi digital dengan menginterupsi program yang sedang ditayangkan.
-
Apa yang terjadi jika satelit dibajak? Kemungkinan yang dapat terjadi adalah penyerang dapat mengganggu kelancaran hal-hal yang diatur satelit.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah TV yang mati tapi masih ada suara? Jika TV Anda tidak menampilkan gambar, tetapi masih ada suara yang keluar, Anda dapat mencoba beberapa langkah untuk memperbaikinya. Berikut ini adalah 5 langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini.
-
Kapan Satelit Palapa A1 diluncurkan? Peluncuran ini terjadi pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu setempat atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB.
-
Bagaimana cara untuk mengurangi dampak negatif TV pada anak? Televisi dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi dampak buruk televisi: Membatasi Waktu Menonton:Tentukan batasan waktu menonton televisi. Anak-anak sebaiknya tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar. Pastikan waktu menonton tidak mengganggu aktivitas produktif seperti belajar, bermain, dan berolahraga.
-
Mengapa Kominfo memilih TV digital untuk sistem peringatan dini bencana? Sistem EWS ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bencana dengan memanfaatkan siaran TV digital, sebagai pengembangan dari metode sebelumnya yang hanya menggunakan SMS untuk menyampaikan informasi kebencanaan.
Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti menyebutkan perbedaan pertama adalah siaran tv analog dirancang untuk suara dan gambar saja, sementara siaran tv digital dirancang untuk suara, gambar, dan data.
Selain itu, sinyal yang dipancarkan oleh siaran tv analog adalah sinyal yang ditangkap antena. Sementara, sinyal yang dipancarkan siaran tv digital merupakan sinyal sistem siaran digital. Dengan demikian, hasil yang diterima pun berbeda.
Perbedaan lainnya ada pada kualitas gambar. Niken mengatakan bahwa kualitas gambar siaran tv analog sangat dipengaruhi oleh jaraknya dengan pemancar, yang mana semakin dekat umumnya akan semakin jernih. Sedangkan, kualitas siaran tv digital lebih stabil dan minim terpengaruh pemancar.
"Kalau siaran tv analog, kalau jauh dari pemancar kan kresek kresek, kalau hujan, kadang-kadang bintik-bintik ada semutnya, tapi kalau digital benar-benar gambarnya bersih dan suaranya jernih," papar Niken.
Siaran tv analog menggunakan pancaran dengan memodulasikannya langsung pada pembawa frekuensi. Sementara pada siaran tv digital, data terlebih dahulu dikodekan dalam bentuk digital, baru setelahnya dipancarkan. Pun biaya untuk siaran analog disebut lebih tinggi daripada siaran digital.
Niken juga menegaskan bahwa siaran tv digital tidak sama dengan siaran pada tv kabel atau TV berlangganan dari beberapa provider penyedia internet.
"Jadi tidak harus membayar bulanan. Hanya sekali saja membeli Set Top Box (STB), kemudian setelah itu sudah. Bisa langsung menikmati siaran tv digital," kata Niken.
Niken menambahkan, siaran tv digital tidak membutuhkan kuota data seperti saat kita memakai internet, serta tidak membutuhkan internet itu sendiri.
Sumber: Liputan6/Giovani Dio Prasasti
(mdk/faz)