Ini Tiga Impian Xendit Sebagai New Startup Unicorn, Satu Impiannya Bikin Bangga
Xendit, perusahaan rintisan (startup) infrastruktur pembayaran, meraih pendanaan Seri-C Rp 2,1 triliun atau US$ 150 juta, baru-baru ini. Pendanaan Seri C ini menjadikan Xendit sebagai startup unicorn baru di Indonesia. Mengikuti jejak Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka yang lebih dulu berstatus unicorn.
Xendit, perusahaan rintisan (startup) infrastruktur pembayaran, meraih pendanaan Seri-C Rp 2,1 triliun atau US$ 150 juta, baru-baru ini.
Pendanaan Seri C ini menjadikan Xendit sebagai startup unicorn baru di Indonesia. Mengikuti jejak Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka yang lebih dulu berstatus unicorn.
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Bagaimana Pasar Imogiri menerapkan sistem pembayaran digital? “Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat transaksi,” Hal itu juga diperjelas oleh Suryanto selaku Admin Pasar Imogiri Bantul. Ia mengatakan bahwa transaksi pembayaran secara digital sudah ada sejak lama. Sistem jual beli hingga pembayaran digital yang ada di Pasar Imogiri Bantul seperti Pasar.id dan QRIS.
-
Bagaimana Danamon Cash Connect membantu bisnis untuk melakukan pembayaran tagihan secara online? Melalui fitur Bill Payment dapat bayar tagihan langsung ke PLN Postpaid dan Prepaid, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran telepon Telkom, hingga bayar virtual account Danamon.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
Jadi apa rencana Xendit setelah mendapat pendanaan barunya?
Tessa Wijaya, Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Xendit, mengungkapkan ada tiga target yang ingin diraih, sejak pendanaan anyar tersebut.
Pertama, pengembangan pasar ke seluruh negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan lain-lain. Saat ini Xendit baru hadir di Filipina.
Pada tahun lalu, Xendit mencatat total volume transaksi pembayaran sebesar US$ 10 miliar di Indonesia dan Filipina. Volume pembayaran itu tumbuh lebih dari 200 persen dibandingkan tahun lalu.
"Kedua, menjadikan Xendit sebagai super apps untuk segmen business to business (B2B). karena merchant dan kustomer kami ingin layanan lebih, tidak sekadar sebagai pembayaran. Jadi 1-2 tahun ke depan, kami akan kembangkan value added service (VAS) Xendit. Semua, apa pun, ada di Xendit," ujar Tessa dalam acara Instagram Live: Ruang Muda Merdeka.com, Kamis (30/9).
Yang ketiga, lanjut dia, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia go digital. Pada Agustus lalu ada 10.000 UMKM yang mendaftar di Xendit. Tren ini membuat kami mesti mengubah pola produknya supaya mudah digunakan di kalangan UMKM.
"Yang akan dilakukan, kami membuat mobile first, aplikasi Xendit yang mudah digunakan oleh orang awam. User friendly sebab UMKM ingin simpel dan cepat beres," ujarnya.
Xendit mencatat kawasan ASEAN merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di kawasan ini sudah merambah ke dunia digital. Tahun ini, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan mencapai US$ 100 miliar dan diproyeksikan tumbuh tiga kali lipat pada 2025.
(mdk/sya)