Inilah alasan sebenarnya mengapa Google Reader ditutup
Mulai dari uang hingga masa depan yang tidak jelas membuat layanan Google Reader ini tidak diseriusi lagi oleh Google.
Penutupan Google Reader memang memicu reaksi negatif dari berbagai pihak. Namun, Google seolah tidak memperhatikan hal tersebut dan masih bersikeras menutupnya pada awal Juli mendatang.
memang, dalam pengawasan Larry Page, CEO Google, perusahaan IT raksasa ini sedang melakukan bersih-bersih layanannya sepanjang tahun ini. Google Reader pun masuk dalam daftar pembersihan ini dengan alasan agar Google dapat menentukan prioritas dari layanan mereka.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Bagaimana Google mendapatkan namanya? Pemilihan nama ini mencerminkan ambisi mereka untuk mengorganisir informasi dalam jumlah besar yang ada di internet.
-
Apa itu akun Google? Akun Google adalah sebuah login utama Google yang terdiri atas satu alamat email dan sandi. Dengan akun Google, Anda dapat mengakses berbagai layanan Google dengan mudah, seperti Gmail, YouTube, Google Drive, Google Maps, Google Play Store, Google Ads, Google Analytics, dan banyak lagi.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Namun, seperti yang dilansir oleh Allthingsd (24/3), nampaknya hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan mengapa Google mau menutup layanan ini. Ada beberapa pertimbangan, termasuk uang, yang kemungkinan besar dijadikan alasan Google untuk menutupnya.
Seperti diketahui, Google saat ini juga sedang meningkatkan nama baiknya, termasuk menjaga diri dari ranah hukum. Hal ini dikarenakan Google sering kali berurusan dengan meja hijau lantaran dianggap mengganggu privasi pengguna.
Dengan adanya tuduhan ini, maka bisa dipastikan berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk menyewa pengacara setiap kali diperkarakan. Belum lagi, ketika sudah dianggap bersalah, maka Google pun juga harus membayar ganti rugi material yang bisa dibilang besar.
Hal ini ditambah lagi dengan fakta bahwa Google Reader memang tidak memiliki pengawas tetap dari Google. Jadi, bisa dikatakan bahwa Google Reader merupakan proyek sampingan dari perusahaan ini.
Patut diketahui juga, nampaknya Google juga enggan untuk melakukan monetisasi terhadap layanan rss reader ini. Hal ini diungkapkan oleh Nick Baum, mantan product manager Google Reader.
Menurut Baum, semenjak meninggalkan Google pada 2007 lalu, Google memang tidak melakukan pengembangan signifikan terhadap layanan ini. Hal ini sepertinya dikarenakan jumlah penggunanya yang hanya beberapa juta saja.
Baum pun menuturkan bahwa keadaan akan sangat berbeda jika saja Google Reader memiliki 150 juta pengguna layaknya Twitter. Bisa jadi, layanan ini pun akan dipertahankan mati-matian agar mampu mengeruk keuntungan bagi Google.
(mdk/nvl)