Intip Kecanggihan Exynos, Prosesor dengan Performa Gahar, Anti Lag Cocok Untuk Dipakai Gaming
Exynos jadi salah satu prosesor yang keunggulannya nggak boleh disepelekan.
Prosesor Exynos 2200 pada Samsung Galaxy S23 FE menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan seri Galaxy S22. Berdasarkan uji coba benchmark, Galaxy S23 FE dengan Exynos 2200 berhasil mengungguli seri Galaxy S22 dalam hal performa.
Pada pengujian Geekbench 6.2, Galaxy S23 FE meraih skor single-core 1612 dan skor multi-core 4005, sementara seri Galaxy S22 dengan chipset yang sama mencatatkan skor 1269 single-core dan skor 3784 multi-core. Hal ini menunjukkan peningkatan kinerja sekitar 15 persen dari seri Samsung Galaxy S22.
Selain itu, Exynos 2200 juga membawa peningkatan kinerja grafis yang signifikan, dengan efisiensi GPU hingga 25% dibanding pendahulunya, Exynos 2100. Dengan demikian, Exynos 2200 pada Galaxy S23 FE menawarkan kinerja yang unggul, baik dari segi CPU maupun GPU, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbagai aktivitas, termasuk gaming.
Performanya Makin Gahar dengan Exynos 2400
Bukan Samsung namanya jika berpuas diri dengan teknologi yang dimiliki. Demi menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya, Samsung terus mengembangkan prosesor Exynos hingga akhirnya melahirkan Exynos 2400. Prosesor flagship penerus Exynos 2200 tersebut bakal digunakan untuk perangkat terbaru Samsung mulai Januari 2024.
-
Kapan Exynos 2400 diumumkan? Samsung Mengenalkan Chipset Exynos 2400
-
Mengapa Samsung Exynos 2400 dirancang untuk meningkatkan kinerja AI? Performa Exynos 2400 ini pun semakin paripurna, karena juga fokus pada peningkatan kinerja kecerdasan buatan atau AI.
-
Bagaimana Exynos 2400 meningkatkan performa CPU dibandingkan generasi sebelumnya? Dibandingkan generasi sebelumnya, chipset Exynos 2400 menjanjikan peningkatkan performa yang cukup signifikan. Performa CPU pada chipset Exynos 2400 ini meningkat 1,7x dibandingkan pendahulunya.
-
Fitur apa yang ditawarkan Samsung Exynos 2400 untuk meningkatkan kualitas gambar? Selain itu, teknologi Image Signal Processing canggih dari Samsung ini juga akan meningkatkan fitur kamera pada smartphone, sehingga gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam dan sangat detail.
-
Kapan Samsung pertama kali memperkenalkan smartphone lipat dengan teknologi engsel inovatif? Diluncurkan pertama kali pada tahun 2019, Galaxy Fold menjadi smartphone revolusioner pertama yang memberikan pengalaman menggunakan smartphone dengan layar lebih besar saat dibuka dan tetap ringkas saat dilipat. Konsep "melipat dan membuka" ini menjadi bagian baru dalam interaksi mobile, di mana Samsung menggunakan teknologi engsel inovatif guna memastikan pengalaman yang intuitif bagi pengguna.
-
Mengapa Samsung memperluas fitur Galaxy AI ke smartphone lainnya? “Samsung memiliki visi besar dalam memperluas penggunaan Galaxy AI di kehidupan sehari-hari konsumennya. Kami perluas ke Samsung Galaxy smartphone lainnya,”
Melihat betapa gaharnya Exynos 2200, tentu banyak pihak berekspektasi lebih akan keunggulan yang ditawarkan Samsung pada Exynos 2400 nanti. Apalagi Exynos 2400 merupakan prosesor kelas atas jadi kemungkinan akan digunakan di ponsel flagship Galaxy S24, dengan kinerja yang diklaim tinggi. Dengan kombinasi ini, Exynos 2400 menawarkan kinerja grafis yang superior dan dapat memberikan pengalaman gaming yang lebih baik melalui beberapa fitur unggulannya.
Benar saja, Exynos 2400 menawarkan konfigurasi CPU yang canggih, termasuk inti Cortex-X4 yang berjalan pada 3.16GHz, serta inti Cortex-A720 dan Cortex-A520. Kinerja CPU prosesor ini meningkat hingga 1,7x atau 70% lebih cepat dibandingkan dengan pendahulunya, Exynos 2200. Prosesor ini juga mendapatkan dukungan untuk memori UFS 4.0 yang sangat cepat.
Tambahan kinerja AI yang ditingkatkan hingga 14,7x, memberikan kemampuan pemrosesan AI yang lebih kuat pada Exynos 2400. Selain itu, GPU Xclipse 940 berbasis arsitektur AMD RDNA 3 pada prosesor ini turut memberikan kinerja grafis yang superior, dengan kemampuan ray tracing untuk pengalaman gaming yang lebih baik.
Penulis: Achmad Iwan Tantomi