Jadi hacker jenius, anak anggota DPR Rusia gasak Rp 2,2 triliun
Pemerintah Rusia menyoalkan penangkapan paksa si hacker oleh otoritas AS
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang melakukan sidang kasus peretasan paling hot di tahun 2016 dimana si tersangka adalah anak dari Valery Seleznev, anggota DPR Rusia dari Partai Liberal Demokrat.
Hacker bernama Roman Seleznev itu memang dikenal sebagai hacker jenius sejak tahun 2000an. Oleh pemerintah AS, Roman dituduh melakukan 40 kasus peretasan yang membuat pria itu berhasil mencuri uang USD 170 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Salah satu kasus Roman yang paling terkenal adalah peretasan WorldPay di tahun 2008. Saat itu Roman dan grupnya sukses menyerang server WorldPay dan mencuri Rp 118 miliar dari 2.100 mesin ATM di 280 kota hanya dalam waktu kurang dari 12 jam!
Tidak aneh bila pemerintah AS begitu getol mencari-cari Roman. Sebab dia diklaim sudah meretas 200 sistem pembayaran online di Amerika. Modusnya, Roman menyebar virus yang dapat mencuri informasi kartu kredit.
Penangkapan Roman sendiri menjadi polemik antara AS dan Rusia. Penyebabnya, pemerintah Rusia menyatakan bila Roman 'diculik' oleh pemerintah AS karena dibekuk di Maldives, kawasan yang tidak termasuk yuridiksi AS.
Ketika ditanggkap, otoritas AS menemukan 2,1 juta nomor kartu kredit curian dari laptop Roman. Apabila terbukti bersalah atas semua tuduhan, Roman terancam hukuman penjara minimal 65 tahun dan denda maksimal Rp 36 miliar.
Baca juga:
Awas, hacker mampu ubah akun Instagram bak situs porno
Gasak USD 60 juta, gembong kejahatan cyber ditangkap
Intelijen Israel retas website ISIS, temukan rencana terorisme baru
Peretasan termahal? Hacker curi Bitcoin senilai hampir Rp 1 triliun
Hacker jual murah 200 juta username dan password akun Yahoo
Bajak kamera komputer, hacker rekam video masturbasi untuk pemerasan