Jadi Karyawan Apple Ternyata Banyak Aturan, Salah Satunya Pakai Medsos
Apple dituding membatasi karyawannya dalam mengakses media sosial. Para karyawan disebut harus menandatangani kesepakatan tentang aktivitas di media sosial.
Badan Hubungan Tenaga Kerja Nasional (NLRB) di Amerika Serikat telah menerima sebuah keluhan yang menuduh manajemen Apple membatasi, memantau, dan mengganggu hak-hak pekerja melalui aturan yang dianggap melanggar hukum.
Keluhan ini menyatakan bahwa kebijakan Apple melarang karyawan untuk membuat saluran Slack baru. Pekerja juga diminta untuk menyelesaikan masalah di tempat kerja hanya melalui manajer atau saluran "People Support."
Dalam pernyataan resmi, perusahaan menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap klaim tersebut dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inklusif.
Menurut laporan dari Apple Insider pada Rabu (16/10), tuduhan ini muncul setelah keluhan sebelumnya yang diajukan pada bulan Oktober, yang menyatakan bahwa Apple telah memaksa karyawan untuk menandatangani perjanjian kerja yang ilegal. NLRB menyebutkan bahwa Apple mungkin telah melanggar kebijakan terkait media sosial.
Kasus terbaru ini berkaitan dengan campur tangan dalam hak-hak media sosial karyawan, mirip dengan pengalaman mantan karyawan Apple, Janneke Parrish.
Berhentikan Karyawan
Parrish dipecat dari Apple pada tahun 2021 akibat aktivisme karyawan dan upaya pembentukan serikat kerja, termasuk penggunaan platform Slack dan media sosial. Sebelumnya, Parrish mengklaim bahwa Apple melakukan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan ras.
Ia juga meminta agar kebijakan bekerja dari rumah (WFH) yang diterapkan selama pandemi Covid-19 dijadikan kebijakan tetap. Apple membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa mereka menghargai hak karyawan untuk mendiskusikan kondisi kerja, jam kerja, dan gaji.
Terkait kasus yang sedang berlangsung, Apple perlu menyelesaikannya dengan NLRB dan mengatasi permasalahan ini, jika tidak, perusahaan dapat menghadapi persidangan pada bulan Februari mendatang.