Kantongi Dukungan Pemerintah, PANDI Lanjutkan Pendaftaran Domain Aksara Jawa ke ICANN
PANDI mendaftarkan nama domain beraksara Jawa (hanacaraka) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) mendapat dukungan pemerintah RI. Dukungan tersebut ditunjukkan lewat surat kepada PANDI oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Rencana Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendaftarkan nama domain beraksara Jawa (hanacaraka) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) mendapat dukungan pemerintah RI.
Dukungan tersebut ditunjukkan lewat surat kepada PANDI oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Selain itu, dukungan penuh juga didapat dari beberapa komunitas pegiat aksara.
-
Bagaimana PANDI ingin memperkuat identitas digital Indonesia? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Kenapa PANDI Meeting 2024 mengusung tema "Indonesia Berdaulat Digital"? PANDI sebagai Registri Nama Domain .id sangat memiliki perhatian terhadap upaya mewujudkan kedaulatan Indonesia, misalnya dalam konteks penatakelolaan .id sebagai demarkasi wilayah Indonesia di internet.
-
Kapan website menjadi penting? Dalam era digital yang terus berkembang, keberadaan website menjadi suatu hal yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
Beberapa kementerian juga menyatakan akan memberikan surat dukungannya, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Sementara daftar komunitas yang mendukung, antara lain Aksara Jawa Sega Jabung, Panjebar Semangat, Tembi Rumah Budaya dan Sanggar Aksara Jawa Kidang Pananjung Indramayu. Kemudian ada juga dukungan dari Fakultas Ilmu Budaya UGM dan masih ditunggu dukungannya dari Pemerintah Provinsi, Dinas Sosial, dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan, karena hal ini memang diperlukan sebagai syarat. Surat dukungan ini menyatakan bahwa benar aksara Jawa (hanacaraka) adalah bagian dari bahasa daerah di Indonesia dan masih banyak digunakan oleh masyarakat hingga saat ini,” ujar Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, dalam keterangan persnya, Senin petang (18/5).
Menurut Yudho, surat dukungan yang diperolehnya akan memudahkan proses pendaftaran domain aksara Jawa ke ICANN. Di sisi lain kegiatan ini juga untuk melestarikan budaya bahasa asli Indonesia dan menjadikannya Internazionalize Domain Name (IDN) pertama di Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki keberagaman budaya, sehingga aksara lain juga akan diperjuangkan untuk dibuat IDN-nya.
“Yang akan menyusul setelah hanacaraka selesai adalah aksara Sunda, Bali, Batak, Bugis, Makassar, dan Rejang. Paling tidak karena aksara-aksara tersebut sudah terdaftar dalam standar Unicode,” pungkas Yudho.
Mohamad Shidiq Purnama, Chief Registry Operator (CRO) PANDI, menambahkan pada pertengahan Juni nanti PANDI akan melakukan submit form program Fast Track ICANN untuk IDN. Setelah itu, tinggal menunggu prosesnya yang makan waktu sekitar 8 pekan atau awal September dari ICANN.
“Dari sisi teknis, PANDI sudah siapkan sistem dan aplikasi dengan menggunakan infrastruktur yang dimiliki PANDI saat ini,” terang Shidiq.
Dengan ada lampu hijau dari pemerintah, Shidiq berharap proses approval akan berjalan lancar, sehingga domain hanacaraka bisa segera diluncurkan bersamaan dengan Kongres Aksara Jawa pada Oktober 2020.
“Semoga sebelum acara kongres Aksara Jawa Oktober nanti, pendaftaran Nama Domain Hanacaraka sudah di approve sehingga kita bisa merayakan keberhasilan ini bersama dengan pemerintah dan komunitas,” pungkas Shidiq.
Sebagai informasi, ekstensi nama domain hanacaraka yang akan diluncurkan adalah kata yang memilik pengertian sama dengan .ina (.ꦇꦤ) yang akan diikuti oleh nama domain aksara lainnya.
Kompetisi Website Berkonten Aksara Jawa Dibanjiri Peserta
©2020 Merdeka.com
Terkait kompetisi membuat website dengan konten beraksara Jawa oleh PANDI, ternyata mendapat respons positif dengan jumlah peserta yang tinggi.
Arif Budiarto, panitia kompetisi, menjelaskan panitia mencatat ada sekitar 120 peserta yang mendaftar. "Mereka sedang membuat konten-konten menarik dengan bahasa Jawa yang akan dinilai dan diundang dalam kongres hanacaraka pada Oktober tahun ini,” jelas Arif dari Komunitas Sega Jabung.
Arif menambahkan ada beberapa nama domain yang telah didaftarkan oleh para peserta dan website-nya yang dibuat oleh para peserta, antara lain http://ꦤꦮꦏ꧀ꦱꦫ.id, http://ꦱꦼꦒꦗꦧꦸꦁ.id, dan http://ꦗꦒꦢ꧀ꦗꦮ.id.