Kebanyakan akses Facebook bisa rusak nafsu makan
Hal ini berdasarkan penelitian terbaru.
Jangan terlalu lama habiskan waktu Anda di depan Facebook. Pasalnya, mereka yang kecanduan jejaring sosial itu rupanya memiliki kecenderungan untuk mengalami masalah dalam hal makan.
Seperti yang dilansir Daily Mail (5/3), hal ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Eating Disorders. Dituliskan, perempuan yang terlalu lama mengakses jejaring sosial membuat dirinya cemas dan waspada.
Dari 960 perempuan yang diteliti, sebagian besar merasa bahwa dirinya memiliki masalah besar dalam bentuk tubuhnya sehingga kemudian menunda makan. Kemudian, jika mereka menemukan sebuah foto dirinya dengan wanita lain, mereka pun akan memilih untuk menghilangkan tag akunnya karena tak mau dibanding-bandingkan.
"Facebook menggabungkan kekuatan besar dari pengaruh teman sepantaran sehingga membuat mereka tak yakin dengan penamilannya," kata Dr Keel, pimpinan penelitian.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilansir di Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking. Dalam penelitian itu, disebutkan bahwa orang yang kecanduan Facebook akan memiliki masalah kepercayaan diri terhadap bentuk tubuhnya.
Baca juga:
Kasus korupsi tersebar, Facebook dan YouTube terancam diblokir
Facebook dahului BlackBerry rilis chat app di Windows Phone
Facebook sewa polisi untuk amankan markasnya
Yahoo! segera tutup pintu untuk Google dan Facebook
Akibat Facebook, seorang anak rugikan ayahnya Rp 1,7 miliar
-
Kenapa data penelitian itu penting? Data sangat penting dalam penelitian karena menjadi bahan dasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat menjawab permasalahan atau fenomena yang diteliti.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,