Kejar potensi e-commerce USD 25 M, KinerjaPay genjot pasar Indonesia
KinerjaPay telah Go Public di Bursa Efek Amerika Serikat.
Sejak Februari 2016 lalu, KinerjaPay – salah satu platform e-commerce asli Indonesia telah Go Public di Bursa Efek Amerika Serikat dengan kode KPAY. Dengan harga penawaran saham perdana sebesar Rp.6.500-Rp.7.000 per lembar atau US$0.50 per lembar, pada saat ini, kisaran saham per lembar meningkat menjadi di kisaran Rp. 9.100 – Rp. 9.800 atau US$0.70 per lembar.
"Kami tidak menyangka bahwa dalam waktu dua bulan ini, kami berhasil meningkatkan nilai saham kami. Hal ini patut disyukuri sebagai prestasi tidak hanya bagi kami namun juga bagi Indonesia, di mana Kinerjapay menjadi e-commerce pertama dan satu-satunya yang tercatat di Bursa Efek Amerika," kata Edwin Witarsa Ng selaku Chairman Kinerjapay Corp, belum lama ini, di Jakarta, Jumat (29/4).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
KinerjaPay adalah penyedia jasa e-commerceyang diluncurkan KinerjaPay Corp yang berpusat di Amerika yang melayani berbagai ragam ceruk di pangsa pasar Indonesia. Hingga kini, KinerjaPay telah berhasil menarik lebih dari 32.000 pelanggan aktif dan menjadi pasar untuk lebih dari 20.000 produk dan lebih dari 170.000 transaksi sejak diluncurkan bulan Februari 2015.
Lebih lanjut, saat ini perkembangan pasar e-commerce Indonesia semakin cerah di tahun 2016. Edwin menambahkan, saat ini e-commerce Indonesia sedang dalam fase pertumbuhan tinggi dengan total nilai transaksi yang bisa mencapai lebih dari USD 25 Milyar pada tahun 2016. Berangkat dari hal tersebut, Kinerjapay Corp memfokuskan diri untuk garap pasar Indonesia dengan membentuk anak perusahaan yakni PT Kinerja Pay Indonesia.
Kinerjapay Corp telah menunjuk Deny Rahardjo sebagai Chief Executive Officer (CEO) PT Kinerja Pay Indonesia dan Frans Budi Pranata sebagai Chief Financial Officer (CFO) PT Kinerja Pay Indonesia. Deny Rahardjo telah berpengalaman lebih dari 25 tahun di bidang Information Technology and telekomunikasi di perusahaan Multinasional seperti Astra Internasional, Microsoft, Polycom dan Telstra. Sementara Frans Budi Pranata merupakan mantan CFO Zalora Indonesia.
"Dengan dibentuknya PT Kinerja Pay Indonesia, maka Kinerjapay akan semakin fokus garap pasar Indonesia sebagai pertama dan satu-satunya perusahaan e-commerce Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Amerika Serikat. Hal ini akan ditempuh dengan berbagai strategi yang disiapkan, seperti fokus untuk digital product marketplace dan sistem gamifikasi untuk menumbuhkan dan meningkatkan tingkat loyalitas dan kepuasan pelanggan," terang CEO KinerjaPay Indonesia, Deny Rahardjo.
KinerjaPay hadir di pasar Indonesia dengan berbagai kelebihan. Salah satunya adalah juga mempermudah transaksi e-commerce melalui dompet digital pribadi (personal e-wallet) dan konsep permainan realitas online (Online Reality Games). Pelanggan KinerjaPay menghabiskan waktu rata-rata lebih dari 30 menit setiap kali kunjungan. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding penyedia e-commerce atau media sosial lain.
Produk yang populer diperjualbelikan di platform KinerjaPay adalah pulsa telepon (HP) dan eVoucher (makanan, hotel, travel, dan lain-lain). Tim KinerjaPay telah membantu ribuan UKM (Usaha Kecil Menengah) melalui program Kinerja GO ONLINE untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dengan menjual produk secara online di KinerjaPay.
"Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dengan total populasi pengguna Internet sejumlah 200 juta pengguna pada tahun 2020. Dengan semakin bertumbuhnya segmen kelas menengah dan naiknya tingkat pemahaman belanja elektronik, jumlah transaksi belanja elektronik di Indonesia hanya sekitar 0.8 persen dibanding total belanja eceran di 2015. Hal ini semakin menjadi motivasi kami untuk terus mendorong berkembangnya pasar e-commerce di Indonesia," tutup Deny.
Baca juga:
CEO Tokopedia: Target transaksi e-commerce untuk 2020 realistis
Santainya William Tanuwijaya tanggapi rumor fundraising Tokopedia
Nilai perdagangan online RI hingga akhir tahun diprediksi USD 24 M
Menkominfo: Akreditasi e-commerce penting bagi perlindungan konsumen
Jokowi: Kompetisi memang kejam, itu tantangan harus kita hadapi