Kelebihan dan Kekurangan Satelit Starlink Milik Elon Musk yang Belum Banyak Diketahui orang
Meski dianggap canggih, ini plus minus Starlink yang belum banyak orang tahu.
Meski dianggap canggih, ini plus minus Starlink yang belum banyak orang tahu.
Kelebihan dan Kekurangan Satelit Starlink Milik Elon Musk yang Belum Banyak Diketahui orang
Indonesia kedatangan satu penyedia layanan internet baru, yaitu Starlink.
Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
-
Kenapa Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Elon Musk, CEO SpaceX membeberkan alasan di balik meluncurnya satelit Starlink ke publik. Diketahui Musk meluncurkan Starlink untuk dijadikan sebagai pemasukan utama dalam mewujudkan visinya mengirim astronot ke planet Mars.
-
Apa yang dimaksud dengan Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Apa tujuan utama Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Walaupun Starlink dijadikan sebagai pemasok modal untuk menerbangkan astronot ke Mars, tetapi satelit ini juga bertujuan untuk membuat jaringan internet dapat mudah terhubung.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
-
Apa yang diteliti ilmuwan tentang satelit Starlink? Ketika ahli astrofisika mengamati 68 satelit SpaceX dengan teleskop Low-Frequency Array (LOFAR) di Belanda utara. Mereka mendeteksi radiasi elektromagnetik yang tidak disengaja berasal dari elektronik satelit Starlink.
-
Siapa yang mengkhawatirkan akan keamanan dan kedaulatan negara terkait Starlink? Mengutip Techpoint Africa, BBC, dan The Guardian, Sabtu (8/6), terdapat berbagai alasan mengapa Starlink belum masuk secara resmi ke negara-negara tersebut, seperti karena kekhawatiran akan keamanan dan kedaulatan negara, kekhawatiran akan berubahnya ekosistem ekonomi negara, hingga sekadar belum terpenuhinya syarat yang diminta oleh pemerintah negara kepada Starlink.
Pemerintah mendukung Starlink untuk berjualan ke pasar konsumen di Indonesia karena dapat membantu negara dalam upaya pemerataan internet ke seluruh wilayah Indonesia.
Di samping berguna bagi negara, kedatangan Starlink juga bisa menjadi angin segar bagi masyarakat yang belum memiliki layanan internet atau yang sedang mencari alternatif layanan lain.
Berikut merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa dirasakan dalam penggunaan layanan internet Starlink.
Internet dari Starlink memiliki kecepatan yang tinggi. Meski tidak menyertakan kecepatan internet di setiap deskripsi paketnya (ia memiliki kecepatan unduh 40—lebih dari 220 Mbps pada beberapa paket), banyak pengguna yang melaporkan bahwa mereka memiliki kecepatan internet yang baik. Dengan kecepatan seperti itu, aktivitas mengunduh file berukuran besar dan streaming video dapat dilakukan dengan lancar.
Menjangkau banyak tempat
Jangkaun Starlink yang luas adalah salah satu keunggulan utama Starlink. Pengguna yang ingin berlangganan tidak harus repot-repot menarik kabel internet, seperti yang terjadi pada layanan internet fixed broadband atai Wi-FI tradisional, untuk mendapat akses internet Starlink.
Tanpa batas kuota
Pada laman resminya, Starlink mengklaim bahwa mereka menawarkan layanan “kuota tanpa batas”.
Kuota penggunaan internet tersebut, yang juga bisa disebut sebagai fair usage policy (FUP), masih berlaku di beberapa layanan internet serat optik dari perusahaan-perusahaan internet lain sehingga internet akan menjadi lambat ketika mencapai kadar penggunaan tertentu.
Andal
Meskipun layanan internet Starlink bisa digunakan hanya dengan memasang dan menyambungkan perangkat keras ke arah langit, banyak pengguna yang melaporkan bahwa internet mereka tetap berjalan dengan baik, meskipun ada sedikit penurunan kualitas, saat keadaan hujan, berangin, dan cuaca ekstrem.
Kekurangan
Biaya yang mahal
Pengguna baru Starlink harus membeli perangkat keras Starlink yang mempunyai harga normal sebesar Rp7,8 juta.
Bagi banyak orang, angka tersebut merupakan angka yang besar. Biaya langganan Starlink adalah sebesar Rp750 ribu/bulan.
Dengan harga serupa, pelanggan dapat menggunakan internet serat optik dengan kecepatan unduh hingga 250—300 Mbps.
Pemasangan perangkat mandiri
Masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet Starlink untuk pertama kali harus memasang perangkat keras secara sendiri karena Starlink tidak menyertakan teknisi untuk memasangnya.
Hal tersebut bisa mengurangi kenyamanan bagi pelanggan yang ingin langsung mendapat akses internet setelah mengeluarkan biaya banyak.
Untuk mendapat sambungan internet terbaik dari satelit, pengguna harus menempatkan perangkat keras Starlink menghadap langit terbuka.
Bila di antara perangkat dan langit ada objek yang menghalangi, seperti gedung dan pohon, kualitas internet yang didapatkan tidak akan prima atau bahkan tidak akan tersambung sama sekali.
Memiliki risiko untuk menjadi lebih lambat
Seiring dengan bertambahnya pengguna internet Starlink di suatu negara atau daerah, kecepatan internet yang didapatkan oleh setiap orang bisa mengalami penurunan.
Lalu lintas data akan semakin besar sehingga kapasitas internet harus lebih banyak dibagi. Masalah ini bisa diatasi dengan bertambahnya satelit Starlink di luar angkasa.
Akan tetapi, penambahan jumlah satelit bukanlah hal yang rutin dilakukan oleh pihak Starlink/SpaceX.
- Segini Kira-kira Modal Elon Musk untuk Bisa Menaruh 6 Ribuan Satelit Starlink di Luar Angkasa
- Di Sini Lokasi Kantor Starlink Indonesia, Tapi Karyawannya Baru 3 Orang
- ATSI Pertanyakan Tingkat Komponen Dalam Negeri Satelit Starlink Milik Elon Musk
- Starlink Milik Elon Musk Masuk Indonesia, Bagaimana Nasib Perusahaan Internet Lokal?