Kena Ransomware, Seorang Programmer Tuntaskan Balas Dendam Kepada Pelaku
Kena Ransomware, Seorang Programmer Tuntaskan Balas Dendam Kepada Pelaku
Seorang programer komputer menjadi target ransomware. Sayangnya, dia terkena serangan siber di bidang yang ia kuasai sendiri.
Akhirnya, seperti korban kebanyakan, sang programmer yang bernama Tobias Fromel ini terpaksa harus menebus data-data penting miliknya yang disandera oleh hacker tersebut.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Apa itu Ransomware? Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Ransomware pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an dan dikenal sebagai "AIDS Trojan" atau "PC Cyborg".
-
Apa itu ransomware? Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Bagaimana serangan ransomware itu terjadi? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Bagaimana cara kerja Ransomware? Ransomware awal ini mengunci akses ke sistem dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk cek yang harus dikirim ke kotak surat tertentu.
-
Dimana ransomware menyerang di Indonesia? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware.
Akan tetapi tanpa sepengetahuan oleh pelaku, Tobias yang miliki pengalaman melakukan peretasan, memutuskan untuk membalas dendam dengan meretas balik server mereka.
Dikutip dari laman Ubergizmo via Tekno Liputan6.com, Tobias berhasil masuk dan mengontrol server milik para hacker.
Meski tidak berhasil men-takedown server pelaku, ia berhasil mendapatkan 3.000 kunci dekripsi untuk Muhstik Ransomware yang kemudian dilepas secara gratis di Pastebin.
Informasi, pastebin atau situs penyimpanan teks yang seringkali digunakan programer untuk menyimpan source code atau konfigurasi program, dan bersifat open source.
Apa Itu Ransomware?
Informasi, ransomware adalah aksi peretasan dimana hacker mengenkripsi atau menyandera file komputer korbannya.
Untuk mendapatkan kembali file mereka, korban dipaksa untuk membayar tebusan kepada peretas untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Adapun aksi peretasan yang paling umum dan banyak dilakukan adalah Muhstik Ransomware.
Saat menyandera file korbannya, hacker biasanya meminta pembayaran dalam Bitcoin, bernilai sekitar Rp 10 jutaan jika ingin file mereka kembali.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Yuslianson