Kerjasama Paxel dan Warung Pintar Untuk Digitalkan Warung
Kerjasama Paxel dan Warung Pintar Untuk Digitalkan Warung
Untuk memenuhi keinginan warung yang semakin digital, Warung Pintar, startup teknologi yang mentransformasikan usaha ritel warung ke ranah modern, bekerjasama dengan startup logistik Paxel. Kerja sama demimendigitalkan warung ini disampaikan dalam acara Ngopi Bareng Paxel Vol.2 #NgobrolUKM pada Kamis (19/12/2019).
Stok barang adalah hal penting bagi bisnis warung yang saat ini diestimasikan mencapai 3,5 juta warung (Nielsen, 2018). Menurut survei yang dilakukan Warung Pintar, 81 persen Juragan(sebutan warung oleh mitra) ingin Warung Pintar bisa memantau langsung proses pengiriman stok barang dagangan mereka.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
-
Apa yang dilakukan oleh para pekerja dengan kloning digital mereka? Mereka menggunakan kloning digital ini untuk membantu menyelesaikan tugas sehari-hari, mulai dari menghadiri pertemuan hingga menanggapi email.
Melalui aplikasi Juragan App, para Juragan Pintar, dimungkinkan untuk berbelanja stok warung tanpa minimum order, gratis ongkir dan akan sampai di esok hari. Pesanan barang dikelola dalam warehouse, lalu besoknya dijemput oleh Paxel pukul 10.00 pagi untuk didistribusikan ke setiap warung dan sudah bisa tiba sebelum pukul dua siang hari itu juga.
"Kami sadar dalam mentransformasikan warung dari offline ke online, tidak bisa hanya mendigitalisasi tampilan warungnya saja, perlu diimbangi dengan transformasi di sistem distribusi logistiknya juga. Makanya kami bekerja sama dengan Paxel yang dapat meningkatkan layanan logistik, terutama dari segi efektivitas kecepatan," ujar Christian Winata, Co-Founder & VP Smart Distribution Warung Pintar.
COO Paxel, yang juga Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita juga menjelaskan pentingnya para pemilik Warung Pintar bisa terus menambah stok produk untuk meningkatkan omzet mereka.
"Warung itu memiliki bisnis model yang unik, karena perputaran barangnya sangat cepat. Dengan Paxel yang menangani pengiriman stok barang sampai di hari yang sama, pemilik warung bisa menerima barang dalam waktu satu hari. Menjadikan perputaran bisnis mereka jadi lebih cepat berkali lipat", ujar Zaldy.
Lewat kerja sama dengan Warung Pintar, Paxel setiap harinya mendistribusikan berbagai barang dagangan warung ke 500 gerai Warung Pintar yang tersebar di Jakarta dan Tangerang Selatan.
Transformasi Pertumbuhan Warung untuk Ekonomi Nasional
Transformasi warung konvensional ke Warung Pintar membutuhkan waktu satu bulan adaptasi untuknya dan pelanggan. Setelah sukses bertransformasi dari offline ke online, warung akan merasakan kemajuan bisnis yang signifikan.
Sebelumnya, pelanggannya hanya orang yang kebetulan lewat, kini menjadi betah nangkring di warungnya karena banyak fasilitas kekinian yang ditawarkan. Ia pun mengaku bisa mendapatkan kenaikan omzet hingga 50 persen.
"Waktu masih berjualan offline, salah satu kesulitan terbesar adalah saya harus bayar orang untuk belanja kebutuhan stok warung ke agen, karena saya harus jaga warung yang nggak bisa ditinggal. Semenjak berubah jadi Warung Pintar, belanja stok tinggal pencet lewat handphone, lalu saya tinggal kerja dan jaga warung. Besoknya barang sudah diantarkan langsung ke depan mata. Bahkan sebagian besar harga beli stok barang lebih murah dari agen," ujar Pak Junaidi, juragan pertama Warung Pintar.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)