Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global
Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Kominfo: Operasional Starlink di Indonesia Beda dengan Global
-
Apa yang dimaksud dengan Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
-
Apa yang dikatakan oleh Menkominfo tentang Starlink di wilayah perkotaan? “Enggak usah khawatir. Karena harganya enggak beradu lah sama operator selular kita. Dia cocok di IKN (Ibu Kota Nusantara), kalau di kota enggak ,” ujar Budi saat ditemui oleh awak media di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (30/4).
-
Apa yang diteliti ilmuwan tentang satelit Starlink? Ketika ahli astrofisika mengamati 68 satelit SpaceX dengan teleskop Low-Frequency Array (LOFAR) di Belanda utara. Mereka mendeteksi radiasi elektromagnetik yang tidak disengaja berasal dari elektronik satelit Starlink.
-
Di mana Starlink dianggap lebih cocok? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Starlink yang akan masuk ke pasar retail di Indonesia sulit untuk mengganggu bisnis operator seluler di perkotaan. Pasalnya, menurut Budi, kedua pemain bisnis tersebut memiliki pasar yang berbeda. “Enggak usah khawatir. Karena harganya enggak beradu lah sama operator selular kita. Dia cocok di IKN (Ibu Kota Nusantara), kalau di kota enggak ,” ujar Budi saat ditemui oleh awak media di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (30/4).
-
Apa saja kekhawatiran negara-negara terkait Starlink? Mengutip Techpoint Africa, BBC, dan The Guardian, Sabtu (8/6), terdapat berbagai alasan mengapa Starlink belum masuk secara resmi ke negara-negara tersebut, seperti karena kekhawatiran akan keamanan dan kedaulatan negara, kekhawatiran akan berubahnya ekosistem ekonomi negara, hingga sekadar belum terpenuhinya syarat yang diminta oleh pemerintah negara kepada Starlink.
Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto menjelaskan dalam proses perizinan operasi, Starlink telah membangun hub dan memenuhi standarisasi perangkat dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika.
“Jadi mereka ada kemungkinan sudah comply untuk VSAT. Untuk internet (ISP) dia harus bekerja sama dengan NAP (Network Access Provider), mungkin belum selesai perjanjian kerja sama,” ujarnya.
Dirjen Wayan Toni menyatakan rentan waktu uji coba merupakan kebijakan pihak Starlink. Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan uji coba ditargetkan berlangsung antara sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Dirjen Wayan Toni menyatakan rentan waktu uji coba merupakan kebijakan pihak Starlink. Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan uji coba ditargetkan berlangsung antara sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
“Kemungkinan sebelum lebaran atau setelah lebaran. Nanti diharapkan uji coba untuk penggunaan satu ground segment-nya menggunakan layanan mereka,” jelasnya.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menegaskan terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia.
Menurutnya, Starlink Indonesia menjadi bagian dari penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.
“Mereka global ya Starlink saja, kalau Starlink Indonesia pemegang izin VSAT dan izin ISP-nya nanti jadi dia seperti penyelenggara di Indonesia. Mereka beli perangkat dan internetnya ke Starlink global, jangan disamakan dengan mereka, makanya harus membangun hub disini,” tandasnya.