Komitmen Mark Zuckerberg Pulihkan Industri Teknologi Pasca Kebobolan Data
Komitmen Mark Zuckerberg Pulihkan Industri Teknologi Pasca Kebobolan Data
Setiap tahunnya, bos Facebook Mark Zuckerberg selalu membagi resolusi tahun barunya. Di tahun-tahun sebelumnya, ia punya resolusi yang mungkin kita anggap biasa, seperti belajar bahasa Mandarin atau melancong ke seluruh penjuru luasnya Amerika Serikat.
Namun 2019 tentu berbeda. Terlebih pasca skandal kebocoran data Facebook yang mungkin salah satu yang terbesar dalam sejarah media sosial. Kali ini sang CEO lebih ambisius dan ingin membuat industri teknologi jadi tempat lebih baik bagi masyarakat.
-
Apa tujuan awal Mark Zuckerberg dalam membuat Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Jam tangan mewah apa yang dikenakan Mark Zuckerberg? Menurut laporan, miliarder teknologi ini memakai jam tangan Patek Philippe Platinum in-line perpetual calendar dengan dial biru, yang harganya mencapai $141.400 atau sekitar Rp1,18 miliar.
-
Di mana Mark Zuckerberg dan timnya membuat Facebook? Mereka merintis proyek ini dari sebuah kamar kos di Harvard pada tahun 2004.
-
Apa saja yang dicakup dalam "kompensasi lain" Mark Zuckerberg? Tahun lalu, Meta mengatakan bahwa dana keamanan tersebut bisa digunakan Zuckerberg untuk membayar “personel tambahan, peralatan, layanan, perbaikan tempat tinggal,” dan kebutuhan keamanan lainnya. Di luar dana keamanan, Zuckerberg bisa menggunakan “kompensasi lain” yang ia punya untuk “biaya yang berkaitan dengan penggunaan pesawat pribadi.”
-
Kenapa Mark Zuckerberg tertarik dengan jam tangan mewah? "Saya tidak pernah benar-benar ingin punya jam tangan. Tapi setelah melihat itu, saya merasa jam tangan itu keren," ujar Zuckerberg.
-
Bagaimana Mark Zuckerberg menjaga kerahasiaan pembangunan bunker? Ratusan pekerja yang terlibat dalam pembangunan diharuskan menandatangani NDA, sebuah perjanjian rahasia.
Hal ini akan ia lakukan dengan cara berdiskusi secara terbuka.
"Tantanganku untuk 2019 adalah menjadi tuan rumah serangkaian diskusi publik tentang masa depan teknolgi dalam masyarakat - peluang, tantangan, harapan, dan kecemasan di dalamnya," tulis Zuckerberg.
"Setiap beberapa minggu aku akan berbicara dengan para pemimpin, pakar, dan orang-orang teknologi di berbagai bidang dan aku akan mencoba berbagai format untuk membuatnya tetap menarik," Imbuhnya.
Diskusi ini rencananya akan dibuka secara publik di platform online seperti Facebook dan juga media sosial lainnya.
"Ini semua akan publik, baik di halaman Facebook atau Instagramku atau di media lainnya."
Dalam pos kiriman tahun barunya tersebut, Zuckerberg mengajukan pertanyaan tentang kecerdasan buatan, enkripsi, komunitas online, penciptaan lapangan kerja, desentralisasi, dan masih banyaj lagi. Intinya, diskusi ini akan berisi semua pertanyaan terkait moralitas serta sosial ekonomi, dua topik general yang diperjuangkan para pemain di industri teknologi selama bertahun-tahun.
Tentu ini adalah hal yang baik, mengingat transparansi merupakan tanda tanya besar yang selalu disodorkan ke Facebook terkait berbagai kebijakannya. Terlebih lagi soal kebocoran data dan peran Facebook dalam integritas pemilu serta tersebar dengan mudahnya berita palsu dan hoaks.
"Masalah-masalah ini rumit dan kami akan terus fokus pada mereka untuk tahun-tahun mendatang," tulis pria yang disapa Zuck ini.
"Aku akan menempatkan diri (di kasus tersebut) lebih dari yang aku sudah nyaman, dan akan terlibat lebih dalam beberapa perdebatan tentang masa depan, pengorbanan yang kami hadapi, dan kemana arah yang dituju," tambahnya.
Baca juga:
7 Teknologi yang Tak Diharapkan Muncul Lagi di 2019
Tebar Ancaman Bom di FB, Petani ini Habiskan Malam Tahun Baru di Kantor Polisi
Kisah Mantan Napi yang Dituding Intel Oleh Pakistan Gara-Gara Facebook
Jadi Paling Parah, Kekayaan Bos Facebook Menguap Rp 274 Triliun Sepanjang 2018
Imbas Kebijakan Facebook, Spotify dan Netflix 'Tak Sengaja' Punya Akses Data Pengguna
Bos Facebook Jadi Orang Terkaya Paling Apes Tahun Ini, Hilang Harta Sampai Rp 219 T
Tulis Ujaran Kebencian Tentang Umat Islam, Akun Facebook Putra Netanyahu Diblokir