Korea Selatan: Mungkin Korea Utara bukan pelakunya
Setelah beberapa server diserang peretas, Korea Selatan tidak ingin menuduh Korea Utara sebagai pelakunya.
Kabarnya, serangan kilat oleh peretas terhadap Korea Selatan sedang dilancarkan. Akibatnya, beberapa server yang digunakan perusahaan dan bank di negara ginseng tersebut terkena imbasnya.
Suasana antara Korea Selatan dan Utara agak memanas beberapa minggu ini karena pihak Utara melakukan ujicoba senjatanya di dekat perbatasan negara asal penyanyi PSY tersebut.
Di tengah sedikit memanasnya suasana antara Selatan dan utara, seperti dilansir Reuters (20/03), beberapa bank, perusahaan sekaligus server di Korea Selatan dilaporkan diserang peretas.
Memang sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah Korea Selatan seputar siapa dalang penyerangan tersebut.
Beberapa saat setelah serangan terjadi, ada rumor beredar yang menyebutkan bahwa Korea Utara adalah otak di balik serangan tersebut. Namun, pihak pemerintahan Korea Selatan segera memberikan press conference dengan mengatakan ada kemungkinan Korea Utara tidak menyerang mereka.
Konferensi press tersebut dilakukan untuk menghindari ketegangan antara kedua belah pihak karena memang belum terbukti bahwa pihak Utara-lah yang mengirimkan serangan.
Sampai saat ini, penyelidikan yang dilakukan tim sekuritas dan IT Korea Selatan terus dilakukan baik untuk mengungkap siapa pelakunya sekaligus bersiaga penuh akan serangan susulan.
Baca juga:
Korea Selatan diserang peretas, dua bank besar terancam
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.