Kuda nil ternyata saudara paus dan lumba-lumba
Penelitian fosil terbaru membuktikan bila kuda nil hasil evolusi 'lain' dari paus purba
Misteri asal usul kuda nila akhirnya mulai dipecahkan oleh ilmuwan. Dari penemuan fosil terbaru, terungkap bila mamalia darat terbesar ini adalah saudara dari mamalia terbesar di lautan, paus.
Ilmuwan dari Universitas Montpellier, Prancis, berhasil menemukan sebuah fosil berumur 28 tahun di daerah Kenya yang dipercaya menjadi milik nenek moyang kuda nil, yaitu Epirigenys lokonensis.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Spesies purba terbukti sebagai nenek moyang dari kuda nil, sekaligus keturunan dari anthracothere, mamalia raksasa berkaki empat. Anthracothere sendiri diyakini sebagai keturunan dari paus purba 'baleen cetacean'.
"Sekarang kami bisa menyatakan bila kuda nil berasal dari spesies anthracothere, mamalia pemakan tumbuhan yang hidup di air," kata Profesor Fabrice Lihoreau, Daily Mail (23/02).
Sementara itu, dari analisis fosil geraham E. lokonensis, diketahui bila nenek moyang kuda nil ini bermigrasi dari Asia ke Afrika sekitar 35 juta tahun silam dengan cara berenang. E. lokonensis pun tercatat sebagai mamalia pertama yang menginjakkan kaki di benua 'Hitam' itu.
Uniknya, E. lokonensis jauh lebih kecil dari kuda nil yang ada saat ini. Akibat evolusi, ukuran E. lokonensis hanya sebesar kambing dengan berat 100 kilogram. Itu sekitar satu per duapuluh ukuran kuda nil modern.
"Kita akhirnya berhasil mengisi bagian yang hilang dari sejarah evolusi dari kuda nil. Ini juga menjadi bukti keberanekaragaman grup cetacean yang terdiri dari mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba," ujar Profesor Lihoreau.
Baca juga:
Ini planet yang paling mungkin dihuni alien
Punya gigi terkuat di bumi,keong laut jadi sumber inspirasi mobil F1
5 Rahasia besar planet Merkurius yang wajib diketahui manusia
Mumi biksu China 'bersembunyi' di patung Buddha berumur 1000 tahun
100 Orang ini rela mati di Mars