Layaknya Narkoba, Adiksi Smartphone Juga Sebabkan 'Sakaw'
Layaknya Narkoba, Adiksi Smartphone Juga Sebabkan 'Sakaw'
Adiksi smartphone adalah sesuatu yang nyata. Bayangkan berpuasa smartphone dalam beberapa jam saja, tentu sebagian besar dari kita tak akan sanggup melakukannya.
Hal ini bahkan dibuktikan bahayanya oleh sebuah penelitian terbaru. Melansir Phone Arena yang mengutip hasil penelitian dari ilmuwan di King's College London yang memeriksa 41 studi dengan 42.000 partisipan terkait adiksi smartphone, hal ini merupakan sesuatu yang setara penyalahgunaan narkoba.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Siapa yang menjadi subjek penelitian tentang dampak kecanduan gadget bagi remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
Dalam kesimpulannya, 25 persen anak muda menderita adiksi smartphone, lengkap dengan fenomena 'sakaw' jika smartphone mereka diambil.
Fenomena sakaw ini sebelumnya kita ketahui dari adiksi narkoba jika para pengguna terputus obatnya. Serupa dengan ini, anak muda dengan adiksi smartphone akan mengalami kepanikan, depresi, hingga tak bisa tidur jika smartphone mereka diambil.
Bahaya Smartphone
"Smartphone akan ada selamanya, sehingga kita butuh untuk memahami betapa bermasalahnya penggunaan smartphone," ungkap Nicola Kalk, yang merupakan salah satu ilmuwan dari Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience, di King's College London.
"Kami masih belum tahu apakan smartphone itu sendiri, ataukah aplikasinya yang membuat ketagihan," tambahnya.
Sang ilmuwan juga menyebut bahwa banyak waktu yang dihabiskan oleh anak muda harus jadi perhatian orang terdekat.
"Ada kebutuhan untuk kesadaran publik tentang penggunaan smartphone pada anak-anak dan remaja. Orang tua pun harus menyadari berapa banyak waktu yang dihabiskan anak di ponsel mereka," tutup Nicola.
Meski demikian, dengan angka hanya seperempat dari anak muda saja yang mengalami adiksi smartphone hingga sakaw, ini adalah berita baik di mana efek smartphone tidak akan merusak seluruh generasi seperti yang digemborkan. Hal ini bisa dicegah dengan kesadaran diri sendiri dan orang di sekitar.
(mdk/idc)