Lonjakan komunikasi data melonjak saat banjir landa Jakarta
"Mereka memotret lalu mengupload-nya ke jejaring sosial atau mengirimkannya ke kerabat yang lain."
Tentu saja salah satu kebutuhan pasti yang akan melonjak dan dibutuhkan oleh banyak orang saat terjadinya bencana adalah komunikasi suara dan data.
Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas (Kapusformas) Kemenkominfo Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, terjadi lonjakan permintaan komunikasi data saat banjir melanda Jakarta beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut dikarenakan di era teknologi dan internet ini otomatis pengguna perangkat mobile selalu membutuhkan paket data untuk melakukan aktivitas mereka seperti chatting sampai dengan berkirim-kiriman foto atau video.
"Banjir khususnya hari ini di Jakarta cukup merata ini, menyebabkan kebutuhan komunikasi data masyarakat meningkat," kata Gatot, seperti dikutip dari Antara (05/02).
Ia sendiri memantau saat terjadi banjir pada Rabu pagi di sepanjang Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat hampir sebagian besar pengendara menggunakan ponselnya dan memotret banjir tersebut.
"Mereka memotret lalu mengupload-nya ke jejaring sosial atau mengirimkannya ke kerabat yang lain, sehingga dibutuhkan bandwidth yang tinggi untuk mensupportnya," tutur Gatot.
Pihaknya sendiri memastikan sampai saat ini belum ada laporan infrastruktur telekomunikasi yang rusak akibat banjir, terutama yang berada di sekitar Jabodetabek.
"Infrastruktur tidak rusak cuma karena demand naik sehingga keberhasilan panggil tidak sebanding dengan trafik yang tinggi tersebut. Ini terutama mengindikasikan kebutuhan komunikasi data yang cukup tinggi," ujarnya.
Pihaknya memantau sejauh ini tidak terjadi gangguan komunikasi yang berarti hanya saja sempat pada pagi hari terjadi congestion yang menyebabkan dial telepon tidak bisa langsung tersambung.
"Unsuccessful call ratio itu dimaklumi karena mungkin trafik komunikasi antar-warga cukup tinggi," lanjutnya.