Lumpur Lapindo tak bisa dihentikan, akan muncul selat di Sidoarjo
Ahli memperkirakan ada lumpur sebesar Gunung Slamet di Sidoarjo. Lapindo tetap menggali.
Semburan lumpur Lapindo membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Pada hari bumi ini, geolog dari Universitas Indonesia mengajak masyarakat berkaca dan mengambil pelajaran dari kecerobohan manusia tersebut.
"Ini mengingatkan bahwa second opinion itu penting, perlu geolog dan kepakaran untuk membaca peta sebelum menambang," jelas dosen Geofisika UI Mangapul Tambunan di kantornya kepada merdeka.com, Rabu (22/4).
Saat itu Lapindo dianggap salah memilih tempat mengebor. Sebab di dalam sana rupanya terdapat tumpukan lumpur yang besar sekali.
"Di bawah permukaan ada lumpur sebesar gunung Slamet yang mud vulcano biasanya berdampingan dengan minyak dan gas bumi namun salah diinterpretasikan," tukas dia.
Mangapul pun yakin tidak ada teknologi apapun yang mampu menghentikan semburan lumpur, "Enggak ada teknologi yang bisa menutup bisa jadi muncul selat kayak selat Bali. Semua imposible cuma alam yang bisa menghentikan," sambung dia.
Oleh karena itu, cara satu-satunya untuk menghindari makin meninggi dan meluasnya lumpur diharapkan pemerintah segera merelokasi lagi warga di sekitarnya.