Main Facebook di Arab Saudi bisa dihukum penjara
Tujuh orang aktivis Syiah ditangkap pemerintah lantaran menggunakan Facebook sebagai ajang protes.
Harap hati-hati jika Anda berada di Arab Saudi dan sedang giat-giatnya menggunakan Facebook. Pasalnya, baru saja ada tujuh penduduk Arab yang dihukum kurungan lantaran menggunakan jejaring sosial tersebut.
Seperti yang dilansir oleh Al-Jazeera (30/6), tujuh aktivis di Arab Saudi dihukum penjara lantaran menggunakan Facebook sebagai sarana melancarkan protes terhadap pemerintah. Akibatnya, mereka pun diancam hukuman lima hingga 10 tahun penjara.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di situs Qurh, Arab Saudi? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
Adapun protes ini sendiri merupakan bentuk perlawanan kaum minoritas Syiah yang berada di provinsi bagian timur. Selama dua tahun terakhir, kawasan ini memang menjadi sentral kaum Syiah dalam melawan diskriminasi dari pemerintah Riyadh.
Dengan adanya ancaman penjara sendiri, Human Rights Watch mengatakan bahwa ini telah melanggar HAM. Dikatakan, sudah tak ada lagi jalan yang aman bagi siapa saja di sana untuk melancarkan protes.
"Menjebloskan seseorang ke penjara karena posting di Facebook menandakan bahwa sudah tak ada lagi cara yang aman untuk berbicara secara terbuka di Arab Saudi, bahkan dalam jejaring sosial," kata Joe Stork, Wakil Direktur Human Rights Watch di Timur Tengah.
Dengan adanya tindakan ini, badan HAM tersebut pun kemudian mendesak Uni Eropa untuk bertindak. Mereka menginginkan adanya pernyataan keras dari Catherine Ashton, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dan beberapa negara peserta lainnya untuk mengutuk tindakan Arab Saudi tersebut.
"Jika Uni Eropa tak menanggapi masalah ini di minggu ini, Hal ini akan memperdalam tindakan pelanggaran HAM oleh pemerintah di sana," kata juru bicara HRW.
Hingga saat ini sendiri, pihak pemerintah Arab Saudi enggan berkomentar mengenai masalah ini.
Baca juga:
Lebih baik jangan pasang aplikasi Facebook di Android!
Akankah negara Asia Tenggara terus jadi 'sapi perahan' Facebook?
Kenapa tidak ada perang hak paten di lingkup sosial media?