Malam Ini Ada Fenomena Super Snow Moon, Ini Penjelasannya!
Malam Ini Ada Fenomena Super Snow Moon, Ini Penjelasannya!
Di Februari ini akan terjadi bulan purnama yang terbesar di sepanjang tahun 2019, dan itu akan terjadi malam ini. Fenomena tersebut adalah Super Snow Moon.
Melansir Tekno Liputan6.com yang mengutip CNN, Selasa (19/2/2019), fenomena Super Snow Moon ini terjadi saat bulan berada di orbit paling dekatnya dengan Bumi atau Perigee.
-
Apa itu Supermoon? Supermoon adalah fenomena luar angkasa yang terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekat ke Bumi di lintasan orbitnya.
-
Bagaimana Supermoon mempengaruhi pasang surut? Dampak kedua dari Supermoon, yaitu air laut mengalami pasang. Adanya laut pasang ini akan berdampak pada terganggunya transportasi laut. Selain itu, air laut yang pasang juga akan memberikan pengaruh pada aktivitas petani garam dan perikanan darat.
-
Kapan Supermoon terjadi di tahun 2023? Supermoon di tahun 2023 terjadi di bulan Juli dan dua di bulan Agustus, yaitu pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 30 atau 31 Agustus.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan calon exomoon ini? Benda langit ini, yang mengorbit planet mirip Jupiter bernama Kepler-1625b yang berjarak 8.000 tahun cahaya, awalnya terlihat menggunakan Teleskop Luar Angkasa Kepler.
-
Apa itu fenomena blue moon? Blue moon termasuk salah satu fenomena luar angkasa yang cukup unik dan langka, sebab tidak pasti setiap tahun terjadi. Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
NASA menyebut, jarak antara bulan dengan Bumi saat Super Snow Moon sekitar 583 kilometer. Dengan jaraknya yang begitu dekat dengan Bumi, sinar bulan pun akan makin terang jika dilihat dari Bumi.
NASA menyebutkan bahwa Bulan akan tampak 14 persen lebih besar ketimbang biasanya. Sinar bulan juga bakal 30 persen lebih terang ketimbang hari-hari biasa.
Terkait fenomena ini, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan soal risiko terjadinya laut pasang.
"Tahukah Sobat Humas? Jarak terdekat Bulan dan Bumi (Perigee) terjadi pada hari ini 19 Februari 2019 pukul 16.00 WIB. Bagi masyarakat di wilayah pesisir pantai harap waspada terhadap pasang maksimum air laut. #FaktaData #SuperSnowMoon #BMKG," cuit BMKG di akun Twitter resmi mereka, @InfoHumasBMKG.
Sekadar informasi, orang Amerika dan Eropa menyebut fenomena Super Snow Moon karena pada saat peristiwa ini terjadi, wilayahnya tengah mengalami musim salju yang lebat. Demikian menurut The Old Farmer Almanac.
Selain disebut Super Snow Moon, fenomena Supermoon yang terjadi pada bulan Februari juga disebut sebagai Hungermoon. Pasalnya, di sebagian wilayah yang mengalami musim dingin, mereka kesulitan mendapatkan bahan makanan.
Menariknya, fenomena Super Snow Moon bisa dilihat dari Bumi. Asalkan cuaca dalam keadaan cerah dan bulan terlihat di langit.
Dibandingkan dengan 2018, Supermoon kali ini sungguh berbeda. Pasalnya tahun lalu tidak ada fenomena bulan purnama pada Februari (disebut Black Moon) sehingga selama sebulan penuh tidak ada bulan purnama.
Sebelumnya pada bulan lalu, terdapat fenomenabulan purnama serupa yang disebut Super Blood Wolf Moon.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Fenomena Super Blood Wolf Moon di Sejumlah Negara
Fenomena Supermoon, Masyarakat Pantura Diminta Waspadai Gelombang Tinggi
Gerhana Bulan Total dan Supermoon Januari 2019, Ini Cara Lihat Via Online!
Ini Cara Lihat Fenomena Langka Supermoon Darah di Indonesia 21 Januari
Fenomena Supermoon, BMKG Pantau Adanya Pasang Air Laut 4 Hari Kedepan
Fenomena-Fenomena Alam Bakal Terjadi pada 2019
Penampakan supermoon di tengah erupsi Gunung Mayon