Mantan CEO SAP dan CEO Dell gabung ke Microsoft Indonesia
Bergabungnya kedua mantan CEO perusahaan teknologi besar tersebut semakin memperkokoh posisi Microsoft di Indonesia
Microsoft Indonesia mengumumkan bergabungnya dua figur senior di industri teknologi informasi (TI) ke dalam lingkungan eksekutif puncaknya, yaitu Singgih Wandojo, mantan CEO SAP Indonesia dan Pieter Lydian Sutiono, mantan CEO Dell Indonesia.
Singgih akan memimpin Enterprise and Partner Group (EPG) Microsoft Indonesia, sedangkan Pieter akan memimpin divisi Small Medium Solutions & Partners (SMS&P).
-
Kapan Bill Gates dan Microsoft membantu Apple? Pada tahun 1997, ketika Apple berada di ambang kebangkrutan, Gates dan Microsoft memainkan peran penting dalam menyelamatkan perusahaan tersebut.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Bagaimana Microsoft menyarankan perusahaan untuk mengadopsi AI? “Kuncinya sekarang ada pada bagaimana kita mampu menyalurkan antusiasme tersebut menjadi transformasi AI bisnis yang nyata, dengan melakukan tiga hal. Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam keterangannya, Kamis (13/6).
-
Siapa saja yang terlibat dalam penandatanganan kemitraan strategis antara BRI dan Microsoft? Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, Rabu (24/4).
-
Apa kritik Steve Jobs terhadap Microsoft? "Satu-satunya masalah dengan Microsoft adalah mereka tidak punya selera. Mereka tidak memikirkan ide-ide orisinal dan tidak membawa banyak budaya ke dalam produk mereka," kata Jobs saat wawancara dengan Bob Cringely, jurnalis teknologi pada sekitar tahun 1995.
Menyambut kehadiran kedua pejabat baru tersebut, Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, mengatakan transformasi menjadi perusahaan perangkat dan layanan (devices & services) telah menjadikan Microsoft memiliki peluang yang tak tertandingi dalam menjawab kebutuhan dan tren teknologi, mulai dari cloud, big data, mobilitas, serta enterprise social.
"Bergabungnya Singgih dan Pieter akan semakin memperkuat posisi kami di masa depan. Keahlian mereka yang sudah teruji dalam memimpin bisnis device dan layanan cloud di Indonesia menjadi nilai yang sangat berarti bagi Microsoft," katanya dalam siaran pers, Senin (15/7).
Di posisinya yang baru, Singgih Wandojo bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan bisnis enterprise Microsoft di Indonesia. "Merupakan kehormatan bagi saya dapat bergabung dengan pemimpin industri seperti Microsoft dan bekerja sama dengan tim yang hebat di Microsoft Indonesia," ujar Singgih.
Dirinya mengaku akan mendedikasikan seluruh energi untuk membantu para pelanggan dalam menghadapi tantangan bisnis serta dalam mengembangkan daya saing strategis mereka.
Sedangkan Pieter, di posisi barunya akan memimpin kegiatan penjualan, pemasaran, serta penyediaan solusi bisnis dan cloud yang komprehensif bagi perusahaan kecil dan menengah.
Pieter juga akan mengembangkan strategi channel dengan memberikan dukungan bagi lebih dari 2 ribu anggota jaringan kemitraan Microsoft. Dengan pengalaman 17 tahun di industri ini, visi strategis serta pengalamannya dalam transformasi bisnis akan bermanfaat sebagai kunci perubahan Microsoft saat ini.
"Menjadi kebanggaan bagi saya dapat memimpin salah satu bisnis terpenting Microsoft di Indonesia," kata Pieter.
Dengan semakin agresifnya adopsi teknologi cloud di Indonesia, katanya, mengembangkan solusi terbaik bagi pelanggan bisnis skala kecil dan menengah merupakan tantangan dan tanggung jawab yang besar.
Menurut Pieter, ekosistem kemitraan Microsoft memegang peranan yang penting dalam menghadirkan layanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis para pelanggannya yang unik.
(mdk/dzm)