Mark Zuckerberg Punya Peternakan, Ini Menu Mewah Pakan Sapinya
Pakan sapinya mewah karena ingin menghasilkan daging-daging yang bernilai miliaran dolar.
Mark Zuckerberg dikenal banyak orang sebagai bos Meta. Salah satu orang terkaya di dunia. Ia dikenal dunia lantaran kejeniusannya soal teknologi digital. Namun siapa sangka di luar kegiatan sehari-harinya itu, dia juga getol berbisnis sapi. Ya, ia membuat peternakan sapi di Ko’olau Ranch, Kauai, Hawaii.
Mengutip IndiaToday, Jumat (9/8), sapi-sapi yang ia pelihara bukan sapi sembarangan. Suami Priscilla Chan ini memelihara sapi jenis Wagyu dan Angus, ras yang berharga dan mahal yang terkenal karena kualitasnya yang luar biasa.
-
Jam tangan mewah apa yang dikenakan Mark Zuckerberg? Menurut laporan, miliarder teknologi ini memakai jam tangan Patek Philippe Platinum in-line perpetual calendar dengan dial biru, yang harganya mencapai $141.400 atau sekitar Rp1,18 miliar.
-
Kenapa Mark Zuckerberg tertarik dengan jam tangan mewah? "Saya tidak pernah benar-benar ingin punya jam tangan. Tapi setelah melihat itu, saya merasa jam tangan itu keren," ujar Zuckerberg.
-
Apa saja yang dicakup dalam "kompensasi lain" Mark Zuckerberg? Tahun lalu, Meta mengatakan bahwa dana keamanan tersebut bisa digunakan Zuckerberg untuk membayar “personel tambahan, peralatan, layanan, perbaikan tempat tinggal,” dan kebutuhan keamanan lainnya. Di luar dana keamanan, Zuckerberg bisa menggunakan “kompensasi lain” yang ia punya untuk “biaya yang berkaitan dengan penggunaan pesawat pribadi.”
-
Siapa yang membuat Mark Zuckerberg tertarik dengan jam tangan mewah? Dalam sebuah video yang viral, Zuckerberg terlihat mengagumi jam tangan mahal milik Anant Ambani dari koleksi Richard Mille.
-
Apa tujuan awal Mark Zuckerberg dalam membuat Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Bagaimana desain jam tangan Patek Philippe yang dikenakan Mark Zuckerberg? Menurut situs resmi Patek Philippe, jam tangan ini memiliki kalender abadi baru dengan tampilan unik in-line, di mana hari, tanggal, dan bulan ditampilkan bersama dalam satu jendela besar di posisi jam 12.
Lalu apa tujuan Zuckerberg pelihara sapi mahal? Jelas, untuk menghasilkan daging sapi terbaik di dunia. Untuk mencapai hal ini, dia memanjakan sapinya dengan makanan lezat berupa kacang macadamia premium dan bir buatan lokal. Cara pemberian makan yang unik ini menjanjikan hasil steak marmer yang tak tertandingi, cocok untuk meja makan para miliarder.
Menariknya, pendekatan Zuckerberg terhadap peternakan sapi bukan hanya soal memproduksi daging sapi premium, namun juga soal keberlanjutan dan keterlibatan keluarga. Dia dan putrinya secara aktif terlibat dalam penanaman pohon macadamia, memastikan bahwa makanan ternaknya terdiri dari makanan organik yang ditanam di tanahnya tersebut.
"Putri-putri saya membantu menanam pohon mac dan merawat berbagai hewan kami. Kami masih dalam tahap awal, dan sangat menyenangkan untuk memperbaikinya setiap musim. Dari semua proyek saya, ini adalah yang paling enak,” jelasnya.
Jumlah Investasi
Investasi yang digelontorkan Zuckerberg untuk proyek ini cukup besar. Ia telah membeli lahan luas selama bertahun-tahun, dengan pembelian notable termasuk perkebunan seluas 700 acre atau 283 hektar seharga sekitar USD100 juta (Rp 1,5 triliun) pada tahun 2014.
Kemudian pada 2021, dia membeli lagi tambahan 600 acre atau 240-an hektar seharga USD53 juta atau Rp 845 milliar.
- Mark Zuckerberg Ramalkan 10 Tahun Lagi Barang yang Sering Dibawa Orang Kemana-mana ini Tak Lagi Diperlukan
- Mark Zuckerberg Pamer Jam Tangan Mewah Senilai Rp1,18 Miliar saat Perusahaannya PHK Karyawan
- Mark Zuckerberg Terkejut Melihat Jam Tangan Mewah Konglomerat India Anant Ambani, Ternyata Harganya Segini
- Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari
Total investasi dalam tanah saja mencapai sekitar USD270 juta atau Rp 4,3 triliun. Itu belum termasuk biaya operasional dan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur pertanian dan ternak.