Menara baru saja dijual, XL masih punya 4000 menara
Meski demikian, pihak XL optimis keuangan mereka semakin membaik.
XL baru saja menjual 2500 menaranya ke PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) senilai Rp 3.6 triliun. Meskipun telah dijual, XL masih memiliki 4000 menara lagi.
4000 menara itu, rencananya akan terus dipertahankan sebagai fundamental jaringannya. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan XL, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Kapan XL Axiata menargetkan peningkatan penetrasi layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
"Kita masih ada 4000 menara yang tersisa. Kami tidak akan menjualnya, karena menara yang tersisa saat ini untuk core network, kalau dijual bisa mengganggu layanan kita ke pelanggan," katanya di Menara Palma, Jakarta, Selasa (29/3).
Ia juga berujar, pasca penjualan 2500 menara tersebut, pihaknya optimis keuangan XL semakin membaik. Pasalnya, hasil dari penjualan 2500 menara tersebut, akan digunakan untuk membayar hutang mereka dalam bentuk rupiah.
"Hasil jual menara untuk bayar hutang bentuk rupiah. Tahun ini ada jatuh tempo Rp 3,99 triliun," terangnya.
Sebelumnya, XL memiliki 10.000 menara. Namun di tahun lalu pada akhir 2014, mereka menjual 3500 menara dengan nilai Rp 5,6 triliun ke Solusi Tunas Pratama. Tahun ini, dijual lagi 2500 menara. Sehingga, total ada 6000 menara yang dijual mereka
Di sisi lain, meski 2500 menara telah dijual ke Protelindo, XL dan Protelindo juga sepakat untuk menyewakan kembali 2.432 menara kepada XL untuk jangka waktu 10 tahun. XL juga mendapatkan persyaratan sewa yang kompetitif sebagai penyewa utama yang memberikan manfaat bagi XL berupa penghematan atas belanja modal dan biaya operasional perusahaan. Dari penyewaan menara itu, biaya untuk sewa Rp 10 juta per bulan per tower.
Baca juga:
XL lepas 2500 menara ke Protelindo senilai Rp 3,6 triliun
Infinet inovasi akses internet cepat XL bagi UMKM
Tribe jadi jagoan layanan video streaming XL
Ini srikandi baru di jajaran direktur XL
XL minati garap Palapa Ring paket Timur
Saat GMT, trafik data 4G XL di Belitung naik 3350 persen