Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.
Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Saat hujan turun, ada pertanyaan yang menarik bagi sebagian orang.
Pertanyaan itu adalah mengapa hujan turun dalam bentuk tetesan-tetesan kecil? Kenapa tidak seperti air terjun, misalnya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Apa yang menjadi keunikan dari Air Terjun Temburun? Air Terjun Temburun rupanya memiliki keunikan tersendiri, yaitu terdapat 7 tingakatan air terjun yang indah. Selain itu, debit airnya juga tidak pernah berkurang bahkan selalu deras meskipun musim kemarau.
-
Bagaimana cara mencapai Air Terjun Temburun? Untuk mencapai lokasi tersebut, para pengunjung tidak harus menempuh perjalanan yang sulit. Cukup berkendara menggunakan kendaraan pribadi selama 30 menit dari daerah Tarempa.
Mengutip ScienceABC, Sabtu (3/2), air dalam berbagai wujudnya, bergerak terus menerus di bumi dan di atmosfer. Pergerakan air ini bersifat siklik dan berulang. Oleh karena itu disebut siklus air.
Proses penguapan atau konversi dari wujud cair menjadi gas mengubah air di danau, lautan, dan samudera menjadi uap air.
Uap air ini mengembun atau berubah dari wujud gas menjadi cair di lapisan atas atmosfer yang kemudian membentuk awan.
Air dari awan turun kembali ke bumi sebagai hujan, salju, atau hujan es.
Lalu, bagaimana terjadinya dalam bentuk tetesan air hujan?
Ketika udara yang sudah hangat dan lembab naik menjauh dari permukaan bumi, ia mendingin, lalu uap air yang ada di udara mengembun membentuk awan. Tergantung pada ketinggian dan suhu udara di sekitarnya. Awan mungkin terdiri dari kristal es kecil atau tetesan air.
Komposisi ini bervariasi dari satu awan ke awan lainnya, sehingga menghasilkan berbagai jenis awan yang dilihat. Sebagian besar curah hujan berasal dari awan nimbus atau kumulonimbus yang sangat tinggi.
Meskipun semua awan mengandung sejumlah uap air, hujan hanya turun dari sebagian saja, sedangkan sisanya menguap begitu saja ke langit.
Setiap tetesan yang membentuk awan memiliki diameter kurang dari 20 mikrometer. Awan mengandung sejumlah besar partikel higroskopis (yang mudah menyerap kelembapan), dan tetesan presipitasi sering kali terbentuk akibat partikel-partikel ini menyerap air.
Tetesan air yang turun dari awan itulah yang kita sebut dengan hujan. Mereka biasanya memiliki diameter minimal 0,5 milimeter pada sebagian besar waktu.
Jumlah air yang terkandung dalam tetesan awan kira-kira satu juta kali lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah air hujan yang cukup besar untuk jatuh ke bumi tanpa segera menguap (diameter rata-rata adalah ~0,012 mm).
Tidak peduli seberapa derasnya hujan; ukuran rata-rata satu tetes hanya berdiameter sekitar 5 milimeter.
Nah itulah kenapa air hujan turun dalam bentuk tetesan.