Menguapnya wanita tanda tingginya empati
Kuap wanita kebanyakan adalah respon dari orang lain yang menguap.
Sudah menjadi rahasia umum kalau menguap adalah sesuatu yang menular. Dalam beberapa detik saja, satu ruangan bisa menguap secara bergantian. Namun ternyata fenomena ini lebih umum menimpa kaum wanita.
Dilansir dari Daily Mail (03/02), dalam sebuah uji coba, para peneliti menemukan bahwa ketika pria dan wanita menguap secara spontan dalam jumlah yang sama, kuap wanita kebanyakan adalah respon dari orang lain yang menguap.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Menguap sebagai respon dari kuap yang dilakukan orang lain, sebenarnya adalah sebuah tanda empati. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kaum wanita lebih bisa berempati daripada kaum pria.
Untuk menguji coba teori ini, para ahli dari Pisa University di Italia diam-diam meneliti ratusan orang dari berbagai situasi sosial. Untuk mencapai hasil yang akurat, penelitian ini diadakan dalam kurun waktu lima tahun.
Pembuktian bahwa wanita mampu memahami sisi emosional orang lain dengan berempati, dapat dibuktikan melalui penelitian ini. Selain bereaksi atas kuap seseorang, peneliti menemukan bahwa wanita lebih sering menirukan ekspresi wajah orang lain. hal tersebut menunjukkan bahwa mereka mengerti kondisi orang lain tersebut.
Dalam studi lain juga ditemukan bahwa seseorang yang tidak dapat tertular jika orang lain menguap, kemungkinan besar dia adalah psikopat. Para peneliti dari Baylor University di Texas, membuktikan hipotesa ini.
135 mahasiswa dari Universitas tersebut diuji untuk menilai sifat egosentrisme dalam diri mereka. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar mereka hanya mementingkan kebutuhan pribadi. Dalam penelitian ini juga disisipkan uji coba untuk melihat reaksi mereka terhadap berbagai ekspresi wajah, salah satunya adalah reaksi terhadap menguapnya seseorang.
Dari penelitian ini, diperoleh fakta bahwa partisipan yang mendapatkan nilai tinggi di sifat egois, adalah mereka yang tidak merespon jika ada yang menguap.
Setujukah anda dengan teori ini?
Baca juga:
Eksperimen nuklir Korea picu gunung berapi meletus?
Tanda kedekatan, hadiah murah ternyata punyai arti spesial
Jika alien datang, mereka akan kuasai Bumi
Apakah lubang hitam bakal sebabkan kiamat bagi Bumi?
Musik yang ceria buat warna yang kita lihat makin cerah