Menkominfo: Facebook harus aktif lakukan audit aplikasi selain Cambridge Analytica
Meski begitu, Kemkominfo meminta agar Facebook tak hanya bersikap pasif tanpa melakukan sesuatu. Sebab, banyak kemungkinan yang tak hanya CA saja yang dicurigai melakukan 'penambangan' data pengguna Facebook saja.
Vice President (VP) Public Policy Facebook Asia Pacific, Simon Milner baru saja bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Dalam pertemuan tersebut, Simon mengatakan, lebih banyak membahas terkait dengan kelanjutan dan upaya Facebook mengenai kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica (CA).
"Kami berbicara tentang persoalan CA dan investigasi internal yang sedang kami lakukan. Kami juga membicarakan apa langkah yang kami lakukan untuk memberikan keamanan data pengguna Facebook di Indonesia," katanya di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (7/5).
-
Apa yang membuat Rudi bingung tentang penggunaan Facebook? Aku kan udah masuk di internet, terus aku cari Facebook, kok nggak bisa terus yah? Kenapa kira-kira?
-
Kenapa Ratna Kaidah menjadi selebgram? Sepertinya Ratna Kaidah bakal mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya, Adzana. Seperti yang diketahui, Adzana sekarang menjadi seorang artis.
-
Kenapa netizen memuji foto-foto editan Rafathar? Ada 10 editan foto Rafathar yang segera mendapat pujian dari netizen karena ketampanannya yang mencuri perhatian.
-
Kenapa netizen penasaran dengan keberadaan Rully di foto Dewi Perssik? Rasa Penasaran Netizen Para netizen pun bertanya-tanya, "jelaskan mi kenapa ada mas rully jiwa kepoku meronta ronta," tanya salah seorang netizen kepada Dewi Perssik.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Apa yang sering dilakukan Danvy Rukmana di media sosial? Sekar adalah ibu yang gemar memasak dan sering berbagi aktivitasnya di media sosial. Dia selalu mendapatkan apresiasi dari sahabat-sahabatnya.
Dalam penyampaiannya itu, Menkominfo juga turut mengutarakan pendapatnya terkait pertemuan tersebut. Menteri yang akrab disapa Chief RA ini mengatakan, untuk saat ini pihak Facebook belum bisa melakukan investigasi secara mendalam. Hal itu dikarenakan CA sendiri tengah diaudit oleh otoritas Inggris. Atas hal itu, maka Facebook belum diperbolehkan untuk mengaudit CA.
"Tadi disampaikan, bahwa CA lagi diaudit bahkan bukan oleh Facebook sendiri, tetapi oleh otoritas di Inggris. Jadi untuk saat ini, Facebook harus menunggu hasil audit otoritas Inggris selesai," ungkap Rudiantara.
Meski begitu, Kemkominfo meminta agar Facebook tak hanya bersikap pasif tanpa melakukan sesuatu. Sebab, banyak kemungkinan yang tak hanya CA saja yang dicurigai melakukan 'penambangan' data pengguna Facebook saja.
Berdasarkan dari hasil penelusuran Kemkominfo, menemukan aplikasi serupa CA yakni CubeYou dan AgregateIQ. Kedua aplikasi itu, Facebook diminta untuk lakukan tindakan tegas.
"Tapi tadi saya sampaikan juga ke Facebook, tidak boleh hanya nunggu otoritas Inggris selesai, tetapi harus cari upaya lain. Karena kemungkinan lainnya gak hanya CA belakangan ada banyak. Dalam hal ini FB harus lakukan pararel," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Facebook mengakui bahwa terdapat 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan oleh CA. Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, ada beberapa negara termasuk Indonesia.
Indonesia masuk urutan ketiga data yang disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, ada Filipina yang kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu sekitar 1,4 persen. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, dan Australia.
(mdk/fik)