'Meriam raksasa', senjata China untuk salip Amerika di dunia hacker
Teknologi hacking China tersebut mirip dengan milik Amerika, QUANTUM
Beberapa waktu ini, China dituding ada dibalik serangan cyber yang menimpa beberapa negara besar, salah satunya Amerika. Kini organisasi keamanan internet, Citizen Lab, menyebut China memakai teknologi bernama 'Great Cannon atau 'Meriam Besar' untuk melakukan hacking berskala besar.
Seperti yang dilansir oleh Techcrunch (10/04), organisasi ICT yang berpusat di Universitas Toronto, Kanada, itu menemukan keterkaitan antara Great Cannon dengan Great FireWall, sistem sensor internet skala besar yang dimiliki China.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
"Hanya dibutuhkan perubahan pemrograman sedikit di sistem Great Cannon, maka teknologi hacking itu bisa mengirimkan virus ke komputer siapa saja yang berkomunikasi dengan server milik China yang tidak dilengkapi dengan perlindungan enkripsi," ujar Citizen Lab.
Pada dasarnya, teknologi Great Cannon memungkinkan hacker untuk membajak data internet dan mengalihkannya ke situs-situs tertentu yang telah dikuasai hacker atau berisi virus.
Nah, serangan dari Great Cannon diyakini telah membawa korban hingga jutaan komputer. Bahkan, salah satu korbannya adalah perusahaan asal China sendiri, Baidu.
Perusahaan penyedia layanan hosting internasional, GitHub pun mengaku menerima serangan hacking terbesar dalam sejarah mereka. Pelakunya pun masih sama, si 'Meriam Raksasa' China.
Teknologi Great Cannon sejatinya mirip dengan senjata hacking yang menurut bocoran Edward Snowden dikembangkan oleh Amerika, QUANTUM. QUANTUM oleh Snowden dikatakan bisa menyebar virus dengan mudah ke jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mungkinkan ini tanda dimulainya Perang Dunia Cyber pertama?
Baca juga:
Hacker Rusia curi jadwal pribadi Obama saat bobol Gedung Putih
10 Grup hacker paling berbahaya ini ternyata suruhan pemerintah [2]
10 Grup hacker paling berbahaya ini ternyata suruhan pemerintah [1]
Ini cara sempurna hacker Israel bobol komputer paling aman di dunia
Mengenal Ransomware, virus PC yang benar-benar bisa bunuh manusia