NEC Bangun Sistem Komunikasi MRT Fase 2
NEC akan membangun sistem komunikasi, serta sistem pengendalian fasilitas dan pengumpulan data untuk perluasan tersebut.
NEC Corporation akan membangun sistem komunikasi dan Sistem Pengawasan Fasilitas dan Akuisisi Data/ Supervisory Control And Data Acquisition System (Fasilitas SCADA) untuk Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Tahap 2 dari Larsen & Toubro Limited.
Larsen & Toubro Limited merupakan sebuah perusahaan konstruksi berbasis di India dan subkontraktor khusus dari kontraktor utama Sojitz Corporation. Sojitz Corporation sendiri adalah perusahaan perdagangan terkemuka yang berbasis di Jepang.
Proyek ini didukung oleh pemerintah Jepang melalui pinjaman bantuan pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap kedua Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan MRT Jakarta akan memperpanjang jalur sepanjang 16 km (Stasiun Grab Lebak Bulus - Stasiun Bundaran HI) yang dibuka pada tahap pertama lebih jauh ke utara sekitar 6 km (antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota), dengan total panjang kurang lebih 22 km.
“Jalur ini akan membawa penumpang antara Stasiun Grab Lebak Bulus hingga Stasiun Kota dalam waktu kurang lebih 45 menit dan dijadwalkan beroperasi penuh pada tahun 2030,” kata Misako Ebisawa, General Manager, Global Transport Integration Department, NEC Corporation dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Seperti halnya Tahap 1 yang selesai pada Maret 2019, NEC akan membangun sistem komunikasi, serta sistem pengendalian fasilitas dan pengumpulan data untuk perluasan tersebut.
Sistem komunikasi untuk MRT Jakarta Fase 2 akan dibangun dengan menggunakan sistem telekomunikasi topologi jaringan lingkaran. Digunakan untuk transmisi tulang punggung/backbone, public address system, dan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan utama.
Sistem Fasilitas SCADA akan memantau dan mengendalikan perangkat dan proses yang diperlukan untuk pengoperasian kereta api, serta sistem untuk mengumpulkan data.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital canggih dan secara aktif berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi, NEC akan terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang,” kata Misako.
“Kami akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kami guna menyediakan infrastruktur transportasi yang aman, terjamin, dan efisien bagi masyarakat di seluruh dunia,” tambah dia.