Daftar 6 Pemain Bintang yang Kariernya Merosot usai Tinggalkan Liverpool: Ada Owen hingga Fernando Torres
Tidak semua mantan pemain Liverpool mampu mempertahankan kesuksesan karier mereka setelah pergi.
Trent Alexander-Arnold saat ini sering disebut-sebut terkait kemungkinan transfer ke Real Madrid. Namun, sejarah mencatat bahwa tidak semua pemain yang meninggalkan Liverpool mampu mempertahankan karier yang cemerlang. Meskipun terdapat nama-nama seperti Luis Suarez dan Steve McManaman yang berhasil meraih kesuksesan besar setelah meninggalkan Anfield, ada juga pemain lain yang justru mengalami penurunan performa yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan untuk meninggalkan Liverpool tidak selalu menjadi pilihan yang tepat bagi setiap pemain.
Beberapa dari mereka sebelumnya dianggap sebagai pemain kelas dunia saat masih mengenakan jersey Liverpool. Namun, berpindah klub ternyata menjadi awal dari kemunduran karier mereka. Bagi para penggemar Liverpool, kisah-kisah tersebut menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi oleh pemain bintang yang tergoda untuk beralih ke tim lain. Seringkali, keputusan tersebut berujung pada hilangnya status mereka sebagai pemain elit. Berikut ini adalah enam pemain kelas dunia yang mengalami penurunan yang sangat mencolok setelah meninggalkan Liverpool.
Ian Rush
Ian Rush mengalami perjalanan karier yang kontroversial saat bermain di Juventus. Meskipun ia tidak merasa nyaman di Turin, Rush percaya bahwa pengalamannya di Italia telah mengasah kemampuannya sebagai pemain. Ia mengungkapkan, "Di Juventus, ia belajar untuk lebih berkembang sebagai pemain," meskipun hanya berhasil mencetak tujuh gol di Serie A dan tidak meraih trofi apapun. Setelah kembali ke Liverpool, ia kembali menunjukkan tajinya sebagai pencetak gol utama.
Setelah meninggalkan Anfield untuk yang kedua kalinya, Rush melanjutkan karirnya dengan bergabung bersama Leeds. Sayangnya, di klub tersebut, ia hanya mampu mencetak tiga gol di Premier League selama satu musim yang sangat mengecewakan. Kekecewaan tersebut menambah catatan pahit dalam perjalanan kariernya, meskipun Rush tetap dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik di generasinya.
Michael Owen
Michael Owen merupakan salah satu pemain asal Inggris yang pernah merasakan atmosfer bermain di Real Madrid. Namun, jika dibandingkan dengan para legenda seperti Ronaldo Nazario atau Zinedine Zidane, perjalanan karir Owen di Bernabeu lebih mirip dengan Kaka yang tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Owen berhasil mencetak 16 gol selama satu musim bersama Madrid, meskipun ia tidak sering diturunkan. Meskipun demikian, striker asal Inggris ini tetap membela keputusannya untuk pindah dari Liverpool dan merasa bahwa penampilannya di Spanyol sudah cukup baik, meskipun berlangsung singkat.
Karier Michael Owen dapat dibagi menjadi dua fase yang cukup berbeda. Selama masa baktinya di Liverpool, ia dikenal sebagai pemain yang dinamis dan sangat tajam dalam mencetak gol. Namun, setelah pindah, performanya di Madrid, Newcastle, Manchester United, dan Stoke City cenderung biasa saja. Penurunan performa ini juga dipengaruhi oleh cedera hamstring yang sering kali mengganggu karirnya. Dengan demikian, perjalanan Owen di dunia sepak bola menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki potensi yang besar, berbagai faktor turut mempengaruhi kesuksesannya di lapangan.
Fernando Torres
Fernando Torres meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan Chelsea dan berhasil meraih gelar Liga Champions. Salah satu momen yang paling diingat adalah saat ia mencetak gol di Camp Nou, yang memastikan Chelsea melaju ke final pada tahun 2012.
Namun, performa Torres di Chelsea sangat berbeda dibandingkan saat ia masih di Liverpool. Ia mengalami kesulitan dalam menemukan kembali kepercayaan diri dan konsistensi, serta tidak lagi menjadi penyerang tajam seperti yang pernah membuat Nemanja Vidic kesulitan. Data statistik juga menggarisbawahi perbedaan tersebut, di mana Torres berhasil mencetak 81 gol dalam 145 pertandingan untuk Liverpool, tetapi hanya mampu mencetak 45 gol dalam 172 pertandingan bersama Chelsea.
Philippe Coutinho
Pindahnya Neymar ke PSG dengan biaya rekor sebesar €222 juta pada tahun 2017 memberikan pengaruh signifikan pada industri transfer pemain. Keputusan tersebut secara tidak langsung memicu pembentukan tim hebat Liverpool di bawah kepemimpinan Jurgen Klopp. Barcelona memanfaatkan sebagian besar dana yang diterima untuk mendatangkan Philippe Coutinho, sedangkan Liverpool secara cerdas mengalokasikan uang tersebut untuk mendapatkan Virgil van Dijk dan Alisson. Akibatnya, Liverpool meraih kesuksesan yang luar biasa, sementara Neymar, Coutinho, PSG, dan Barcelona tidak sepenuhnya merasakan kepuasan dari langkah tersebut.
Coutinho menunjukkan performa gemilang di Anfield berkat kemampuan luar biasanya, tetapi tidak mampu mengulang kesuksesannya saat bermain di Camp Nou. Saat ini, ia kembali ke Brasil sebagai pemain pinjaman dari Aston Villa, yang mencerminkan betapa drastisnya perubahan dalam kariernya. Keberhasilan Liverpool dalam memanfaatkan dana dari transfer Neymar menjadi contoh bagaimana strategi yang baik dapat mengubah nasib sebuah klub. Dengan demikian, pergeseran pemain ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada dinamika klub-klub besar di Eropa.
Georginio Wijnaldum
Georginio Wijnaldum mungkin tidak dianggap sebagai pemain kelas dunia, tetapi kontribusinya bagi lini tengah Liverpool sangat signifikan. Ia berperan penting dalam membawa tim meraih gelar Liga Champions dan Premier League dengan catatan 97 dan 99 poin dalam dua musim berturut-turut. Setelah kontraknya berakhir pada tahun 2021, Wijnaldum mengambil keputusan untuk menghadapi tantangan baru dengan bergabung bersama PSG, meskipun kabarnya ia menolak tawaran dari Barcelona demi mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Sayangnya, performanya di Paris tidak sesuai harapan dan ia pun dipinjamkan ke AS Roma. Namun, perjalanan kariernya terhambat oleh cedera patah kaki yang dialaminya. Saat ini, Wijnaldum berkiprah di Liga Pro Saudi sebagai kapten Al Ettifaq, di mana ia dilatih oleh Steven Gerrard. Meskipun telah berpindah peran, kariernya tetap berlanjut di pentas sepak bola global dengan tantangan yang berbeda.
Sadio Mane
Sadio Mane dan Mohamed Salah memiliki selisih usia yang sangat tipis, yaitu hanya tiga bulan. Sementara Salah terus menunjukkan performa gemilang di Liverpool, keberadaan Mane kini hampir tidak terdengar dalam dunia sepak bola.
Beberapa tahun yang lalu, Mane memutuskan untuk mencari tantangan baru. Namun, kepindahannya ke Bayern Munchen tidak berjalan sesuai harapan dan ia sempat terlibat perselisihan dengan Leroy Sane. Setelah melewati berbagai masalah tersebut, Mane akhirnya dijual ke Liga Pro Saudi, yang menandai berakhirnya karirnya di Eropa.
Sumber: Planet Football