Nielsen: Layanan Pesan Antar Makanan Punya Potensi Pertumbuhan Besar
Nielsen Singapura memaparkan data mengenai market pesan antar makanan di Indonesia. Data tersebut menyebutkan potensi pertumbuhan yang pesat di industri pesan antar makanan.
Nielsen Singapura memaparkan data mengenai market pesan antar makanan di Indonesia. Data tersebut menyebutkan potensi pertumbuhan yang pesat di industri pesan antar makanan.
Menurut Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, sebanyak 95 persen masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap. Data ini dapat menyimpulkan bahwa ada potensi pertumbuhan bagi jasa pesan antar makanan seperti GoFood dan GrabFood.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
"Penelitian kami terkait perilaku pengguna layanan pesan antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakan pertumbuhan bisnis ini," jelasnya di Jakarta, Kamis (19/9).
Garick lebih lanjut menyebutkan potensi pertumbuhan besar itu dengan indikator bahwa masih ada 42 persen konsumen urban di kota besar belum menggunakan layanan pesan antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Dengan jumlah prosentase itu, maka tidak dimungkiri potensi jasa tersebut masih terbuka lebar.
Nielsen, kata Garick, pun membeberkan sisi demografi perilaku konsumen layanan pesan antar makanan untuk waktu makan siang dan malam. Data itu menyebutkan bahwa untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi manjerial (22 persen), serta pagawai swasta (44 persen).
"Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol," terangnya.
Nielsen juga menyertakan datanya terkait dengan persaingan layanan antar makanan. Menurut survei itu 84 persen masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan antar makanan menganggap bahwa GoFood menawarkan layanan pesan antar makanan terbaik. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri yakni 39 persen.
(mdk/faz)