NSA bungkam soal isu sebar virus berbahaya ke komputer secara global
Juru bicara NSA, Vanee Vines menolak berkomentar kala ditodong pertanyaan terkiat isu tersebut
NSA (National Security Agency) salah satu lembaga inteligen Amerika Serikat ini memilih bungkam saat ditanya terkait isu penyebaran virus berbahaya ke perangkat komputer di seluruh dunia yang diduga dilakukan pihaknya.
Juru bicara NSA, Vanee Vines menolak berkomentar kala ditodong pertanyaan terkiat isu tersebut. Dirinya justru menjelaskan jika pimpinan NSA menginstruksikan setiap anggota badan intelijen AS untuk menghormati privasi dan menjaga informasi terkait program mereka terutama masalah terorisme atau ancaman lainnya, seperti dilansir Phys (18/2).
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Dimana ransomware menyerang di Indonesia? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan serangan ransomware di Indonesia meningkat? Fakta mencengangkan lainnya, tahukah kamu kalau Indonesia ternyata menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah serangan ransomware terbanyak di tahun 2022?
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
Virus atau malware ini disebut dibuat untuk menyerang sistem dan mencuri informasi dari institusi penting baik militer, aktivis Islam, perusahaan energi, instansi penting pemerintahan.
Peneliti Kaspersky, Vitaly Kamluk menyebutkan jika malware ini tidak dirancang untuk keuntungan finansial tetapi untuk mengumpulkan informasi melalui cyberespionage murni.
Malware yang disebut sebagai salah satu yang tercanggih dan membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk mengembangkannya ini dirancang untuk menerobos ke dalam firmware bawaan sehingga sulit dideteksi.
Jika sukses menginfeksi firmware sebuah perangkat komputer, maka hampir mustahil untuk menghapus malware ini. Di samping itu, pengirim malware ini juga bisa mendapatkan akses ke kode penting, seperti kunci untuk memecahkan file terenkripsi.
Selain itu, peneliti dari Kaspersky ini juga tak menutup kemungkinan kerja sama NSA dengan beberapa produsen hardware terutama disk drive komputer untuk mengetahui source code yang jadi informasi rahasia yang dijaga ketat oleh produsen.
Namun, laporan tersebut langsung dibantah beberapa produsen disk drive, termasuk Seagate Technology, Western Digital Corp, Toshiba dan IBM Corp.
"Kami menanggapi ancaman seperti ini dengan sangat serius," kata juru bicara Western Digital, Steve Shattuck. Pihak Western Digital juga menyebutkan jika pihaknya saat ini masih dalam proses mengkaji laporan dari Kaspersky Labs tersebut.
(mdk/dzm)