PANDI Meeting Bawa Gagasan Indonesia Berdaulat Digital
Bertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Bertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
PANDI Meeting Bawa Gagasan Indonesia Berdaulat Digital
-
Kapan Pando diperkirakan mulai menjalar akarnya? Diperkirakan akar-akar pohon di hutan itu sudah menjalar selama sekitar 14.000 tahun.
-
Kapan makam Ki Pandanaran dipindah? Konon sebelum dipindah ke daerah Mugas, makam Ki Pandanaran berada di Bergota. Makam itu kemudian dipindah sekitar tahun 1980.
-
Mengapa Pando disebut sebagai fenomena tunggal? Meskipun dari permukaan terlihat seperti hutan yang luas, namun sebenarnya terdiri dari 47.000 klon trembesi yang bersama-sama membentuk fenomena tunggal yang luar biasa ini.
-
Apa yang ditemukan selain kerangka Panda? Di dalam makamnya yang berlokasi di Xi'an, China tengah, arkeolog menemukan liang lahat hewan kurban, di mana kerangka panda ditemukan.
-
Bagaimana Candi Pandegong ditemukan? Ekskavasi itu dilakukan sesudah BPCB Jatim menerima laporan warga tentang keberadaan gundukan tanah tertutup pepohonan, dengan yoni yang ditemukan pada salah satu sudut pohon.
-
Apa yang istimewa dari Candi Pandegong? Candi yang baru ditemukan pada masa pandemi ini ternyata berusia lebih tua dari Kerajaan Majapahit.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan kembali menggelar PANDI Meeting dengan membawa gagasan “Indonesia Berdaulat Digital” pada tanggal 16-17 Mei 2024 di hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan.
PANDI mengundang seluruh pihak dalam industri dan tata kelola internet di Indonesia untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam gelar tahunan tersebut.
Hasil dari IBD akan dikristalisasi menjadi masukan bagi pemerintah terkait kebijakan data, infrastruktur, teknologi, keamanan, dan mencakup pula pembahasan hangat terkait hilirisasi digital.
“PANDI sebagai Registri Nama Domain .id sangat memiliki perhatian terhadap upaya mewujudkan kedaulatan Indonesia, misalnya dalam konteks penatakelolaan .id sebagai demarkasi wilayah Indonesia di internet. Beberapa negara lain seperti Belanda, Australia dan Malaysia memberikan dukungan penuh kepada Nama Domain berkode negara masing-masing sehingga warga negaranya lebih terlindungi daripada menggunakan Nama Domain lain,” kata John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI dalam keterangan persnya, Minggu (7/4).
John juga mengingatkan bahwa pembangunan identitas digital yang andal juga sangat krusial bagi Indonesia yang berdaulat secara digital. Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
- Diskusi ATVI Bersama Wamen Komunikasi dan Informatika: Bangun Ekosistem Digital Inklusif
- Sembilan Sekda Presentasi Digital Leadership di ADLGA 2024
- Di Forum APEC, ID FOOD Sampaikan Inisiatif Strategis dan Digital bagi Petani dan UMKM Perempuan Sektor Pangan
- Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
Selaras dengan hal tersebut Sylvia Sumarlin, pendiri DNET, sebagai salah satu peserta yang hadir dalam acara peluncuran tersebut mengungkapkan pandangannya terkait tantangan teknologi yang akan dihadapi dalam penegakan hukum.
“Sekarang ini sudah ada chipset yang berbeda dari yang kita kenal secara umum. Chipset ini sudah tidak lagi berbentuk fisik tapi tertanam sebagai Artificial Intelligence (AI) yang akan mempersulit pengidentifikasian digital,” ujar Sylvia Sumarlin, pendiri DNET.