Pangeran Alwaleed dari Arab Saudi: koruptor yang punya kerajaan teknologi raksasa!
Pangeran Alwaleed dari Arab Saudi: koruptor yang punya kerajaan teknologi raksasa! Minggu lalu, dunia terguncang dengan penangkapan pangeran-pangeran Arab Saudi, terkait kasus korupsi. Uniknya, berita ini juga mengguncang dunia bisnis dan teknologi, serta Silicon Valley.
Minggu lalu, dunia terguncang dengan penangkapan pangeran-pangeran Arab Saudi, terkait kasus korupsi. Uniknya, berita ini juga mengguncang dunia bisnis dan teknologi, serta Silicon Valley. Pasalnya, salah satu pangeran yang juga investor miliarder teknologi ternama, Pangeran Alwaleed bin Talal, juga terciduk.
Melansir Techcrunch, Pangeran Alwaleed merupakan pemegang perusahaan Kingdom Holding, memegang posisi penting di News Corp serta Citigroup.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Apa yang menjadi keunggulan Arab Saudi atas Timnas Indonesia? Di atas kertas, level Arab Saudi jauh berada di atas Timnas Indonesia.
-
Apa yang dilakukan oleh aparat keamanan Arab Saudi terkait selebgram penjual visa haji ilegal? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap seorang selebgram yang diketahui menjual visa haji ilegal atau tanpa izin (tasreh).
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Nah, Kingdom Holding yang dimilikinya sebesar 95 persen, berinvestasi 300 juta Dollar untuk Twitter di tahun 2011, sebelum jejaring sosial berlogo burung tersebut go-public. Pasca go-public, sang pangeran melalui Kingdom Holding berinvestasi 50 juta Dollar lagi untuk meningkatkan kepemilikan di Twitter. Hal ini membuat Pangeran Alwaleed adalah pemegang saham terbesar Twitter.
Di 2013, Pangeran Alwaleed juga terjun di kepemilikan e-commerce, dengan mengakuisisi 2,5 persen dari JD.com, salah satu e-commerce raksasa China. Setelah go-public di Nasdaq di tahun berikutnya, sahamnya sang Pangeran di JD.com bertambah dua kali lipat.
Tak cuma itu, Pangeran Alwaleed juga berinvestasi ke perusahaan taksi online saingan Uber, Lyft, awal tahun lalu. Sang Pangeran membeli saham tersebut dari investor sebelumnya yakni Andreessen Horowitz dan Founders Fund.
Sang Pangeran juga hampir berinvestasi di perusahaan induk Snapchat, Snap, Inc., namun tak ada obrolan lebih lanjut.
Pangeran Alwaleed sendiri sudah terkenal hobi berinvestasi ke perusahaan teknologi. Dirinya sudah berinvestasi sejak akhir 90an lalu dan sudah jadi salah satu pemegang saham Apple dan Ebay selama lebih dari 15 tahun.
Baca juga:
WhatsApp akhirnya terbebas dari pemblokiran
Mengenal teknologi wireless control pada Prime 7
Survei: Indonesia jadi surga belanja online terbesar se-Asia Tenggara
Angkasa Pura II terapkan Smart Airport tingkatkan pelayanan masyarakat
Ngetweet sekarang bisa 280 karakter
YesDok, aplikasi kesehatan mudahkan dokter dan pasien
Masyarakat bisa cek data registrasi kartu prabayar